Swara Pendidikan (Cibinong, Kabupaten Bogor) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor mensosialisasikan kegiatan akademik bagi siswa kelas 12 kepada para orang tua dan wali murid di Aula sekolah, pada Jumat (31/10/2025). Kegiatan yang dibagi dalam tiga sesi ini bertujuan memperkuat komunikasi serta kolaborasi antara pihak sekolah, komite, dan orang tua dalam menghadapi masa akhir pembelajaran dan kelulusan siswa.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala MAN 1 Bogor, Hj. Dian Kardinah, yang menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak agar proses pendidikan dan kelulusan siswa berjalan optimal.
“Pentingnya komunikasi dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komite tidak bisa diabaikan. Semua pihak perlu mengetahui agenda serta kesiapan anak-anak menjelang kelulusan,” kata Hj. Dian Kardinah dalam sambutannya.
Di kesempatan tersebut, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Wahyu Amaludin memaparkan berbagai agenda penting siswa kelas 12 hingga menjelang kelulusan. Wahyu menjelaskan bahwa kegiatan akademik di madrasah sangat padat, namun pihak sekolah telah membatasi keikutsertaan siswa kelas akhir dalam kegiatan ekstrakurikuler agar mereka dapat fokus mempersiapkan ujian dan seleksi masuk perguruan tinggi.
“Kegiatan di MAN 1 Bogor sangat padat, bahkan waktu 24 jam terasa kurang. Namun, untuk kelas 12 kami sudah membatasi agar mereka fokus pada TKA dan persiapan kuliah,” jelas Wahyu.

Wahyu menambahkan bahwa Tes Kompetensi Akademik (TKA) akan berlangsung pada 3–6 November 2025, disusul dengan ujian praktik dan ujian akhir semester.
Selain itu, Wahyu juga menyinggung rencana acara perpisahan siswa kelas 12, yang tahun ini akan dilaksanakan secara sederhana tanpa pungutan biaya, menyesuaikan kebijakan terbaru dari Gubernur Jawa Barat serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
“Kami ingin momen perpisahan tetap berkesan meski sederhana. Yang terpenting bukan kemewahan, tapi makna kebersamaan dan rasa bangga atas perjuangan anak-anak,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite MAN 1 Bogor, Salman menyampaikan bahwa tahun ini sekolah tidak mengajukan usulan pembiayaan tambahan untuk kegiatan akhir tahun siswa kelas 12.
“Alhamdulillah, tahun ini sekolah tidak mengajukan usulan pembiayaan ke komite. Artinya, seluruh kegiatan akhir tahun dibebaskan dari pungutan,” ucap Salman.
Meskipun demikian, Salman tetap mengingatkan para orang tua untuk menyelesaikan kewajiban rutin yang telah disepakati bersama, agar proses administrasi berjalan lancar.
“Kami hanya mengingatkan kesepakatan yang sudah dibuat bersama. Jika ada kendala, silakan menghubungi komite untuk mencari solusi terbaik,” imbuhnya.
Salman menegaskan, setelah seluruh kewajiban administrasi selesai, siswa tidak akan lagi dibebani urusan keuangan menjelang penerimaan rapor maupun ijazah.

Respons Positif dari Orang Tua
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari para orang tua siswa. Salah satunya, Bapak Daryanto, orang tua siswa kelas 12-5, yang mengapresiasi keterbukaan pihak sekolah dalam menyampaikan agenda dan kebijakan akademik.
“Langkah ini sangat bijak. Semua kegiatan jelas, tidak ada pungutan tambahan, dan kami paham arah kebijakan sekolah,” ujarnya.
Daryanto juga menilai keputusan sekolah untuk melaksanakan perpisahan sederhana sudah tepat, mengingat adanya regulasi yang membatasi pelaksanaan kegiatan mewah di lingkungan pendidikan.
“Kami sebagai orang tua tentu ingin memberi kesan terbaik bagi anak-anak, tapi kami juga memahami aturan yang berlaku. Yang penting acaranya tetap berkesan dan tidak menyalahi kebijakan pemerintah,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dirinya berencana berkonsultasi lebih lanjut dengan pihak sekolah terkait rencana putranya untuk masuk sekolah kedinasan.
“Saya senang karena sekolah membuka ruang konsultasi untuk siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi atau sekolah kedinasan. Ini bentuk perhatian yang luar biasa dari pihak sekolah,” ungkapnya.
Hal senada, Ibu Santi, wali siswa kelas 12-5 lainnya juga turut menyampaikan apresiasi atas transparansi dan keterbukaan pihak sekolah.
“Kami sangat senang karena sekolah menjelaskan dengan jelas semua agenda dan kebijakan. Jadi kami bisa mempersiapkan diri mendukung anak-anak tanpa kekhawatiran,” kata Santi.
Nurjaya SP
 
			




