“Belajarlah, Nak,” kata Pak Tua kepada cucunya, Adik. “Belajar adalah kunci masa depanmu.”
“Tapi, Kakek, aku tidak suka belajar,” kata Adik. “Itu membosankan!”
“Belajar tidak membosankan, Nak,” kata Pak Tua. “Belajar itu menyenangkan. Dengan belajar, kau akan bisa mengetahui banyak hal tentang dunia. Kau juga akan bisa menjadi orang yang lebih pintar dan lebih sukses.”
“Aku tidak mau menjadi orang yang pintar dan sukses,” kata Adik. “Aku hanya ingin bermain dan bersenang-senang.”
“Bermain dan bersenang-senang itu penting, Nak,” kata Pak Tua. “Tetapi, belajar juga penting. Dengan belajar, kau akan bisa meraih cita-citamu dan membuat orang tuamu bangga.”
Adik terdiam mendengar kata-kata Pak Tua. Dia tahu bahwa Pak Tua benar. Belajar memang penting. Dia ingin membuat orang tua bangga. Dia ingin meraih cita-citanya.
“Aku akan belajar, Kakek,” kata Adik. “Aku akan belajar dengan giat.”
Pak Tua tersenyum. “Bagus, Nak,” kata Pak Tua. “Aku bangga padamu.”
Adik belajar dengan giat. Dia belajar di sekolah, belajar di rumah, dan belajar dari buku-buku. Dia juga belajar dari pengalamannya sendiri. Dia belajar dari orang-orang di sekitarnya. Dia belajar dari kesalahannya sendiri.
Adik belajar dengan tekun. Dia tidak pernah menyerah. Dia terus belajar, meskipun belajar itu sulit.
Akhirnya, Adik berhasil meraih cita-citanya. Dia menjadi orang yang pintar dan sukses. Dia membuat orang tua bangga.
Adik bersyukur kepada Pak Tua yang telah mengajarkannya tentang pentingnya belajar. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa meraih cita-citanya tanpa belajar.
“Terima kasih, Kakek,” kata Adik kepada Pak Tua. “Aku bisa meraih cita-citaku karena kau telah mengajarkanku tentang pentingnya belajar.”
Pak Tua tersenyum. “Kamu sangat welcome, Nak,” kata Pak Tua. “Aku bangga padamu.”
Pentingnya belajar tidak hanya untuk meraih cita-cita, tetapi juga untuk membuat hidup kita lebih baik. Dengan belajar, kita bisa mengetahui banyak hal tentang dunia. Kita bisa menjadi orang yang lebih pintar dan lebih sukses. Kita juga bisa menjadi orang yang lebih baik.
***
Cerpen
Rio Dwi Nugroho
Kelas : XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 ( XII AKL 2 )
Sekolah : SMK Arrahman Depok