
Swara Pendidikan.co.id (TAPOS, DEPOK) – Kegiatan sosialisasi Aneka Tunjangan ditingkat SMP yang digelar secara marathon dari tanggal 21-22 Februari 2017 di masing-masing rayon/komisariat ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Depok, M. Thamrin didampingi Kabid PTK (Pendidik Tenaga Kependidikan) SMP, Rusmiyati, SPd, MM, Kasi, Kasie PTK, Hendi Astriono, Ketua Komisariat 1 (Cimanggis, Tapos), Tatag, dan Ketua Komisariat 2 (Sukmajaya, Cilodong) Komar Suparman di SMPN 11, Tapos Depok. Rabu (22/2/17).
Dalam sambutan penutupan yang dihadiri seluruh kepala sekolah dan operator sekolah se wilayah Cimanggis dan Tapos, Kadisdik kota Depok, M. Thamrin menjelaskan tujuan sosialisasi ini adalah untuk memberikan kenjelasan tentang aneka tunjangan sekaligus sinkronisasi data antara operator Dapodikdas dengan para penerima aneka tunjangan.
“Pentingnya Dapodikdas tidak lain adalah untuk merencanakan pengembangan pendidikan kedepan dengan merealisasikan pengembangan pendidikan itu sendiri, dan ini sangat di tentukan oleh adanya entitas data dan pemanfaatannya yang di titik beratkan pada data peserta didik, karena validitas data peserta didik akan sangat menentukan besarnya dana bantuan operasional sekolah yang akan di terima oleh pihak sekolah,” jelas Kadisdik kota Depok, M. Thamrin. Rabu (22/2/17).
Thamrin berharap, dengan sosialisasi ini, para kepala sekolah bisa memberikan informasi yang jelas kepada operator sekolah mengenai data individu guru.
“Kepala sekolah juga harus dapat menugaskan operator sekolah untuk menggunakan aplikasi dapodik dan memberikan informasi yang lengkap,” terangnya.
Selain itu, Kadisdik juga menekankan bahwa data PTK sebagai penerima aneka tunjangan semua bermuara dari Dapodik. “Jadi data yang di input ke dalam dapodik harus benar-benar data yang valid, bukan data mengada-ada atau asal-asalan. Karena jika data yang diinput data yang tidak valid, dikhawatirkan akan menjadi masalah yang mengakibatkan tertundanya pembayaran tunjangan bagi PTK atau bahkan sama sekali tidak akan dibayarkan,” tegasnya.

Diakhir sambutan, M. Thamrin mengingatkan kepada pihak sekolah untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan Dinas Pendidikan (Disdik) kota Depok dengan modus tunjangan penyetaraan jabatan.
Sebelumnya sosialisasi Aneka Tunjangan juga sudah digelar tanggal 21 Februari di SMPN 2 untuk rayon/komisariat 3 dan 4 (Pancoranmas, Cipayung, dan Beji), serta di SMPN 10 untuk rayon/komisariat 5 dan 6 (Sawangan, Limo, dan Cinere). Terakhir di SMPN 3 untuk rayon/komisariat 2 (Sukmajaya dan Cilodong) dan di SMPN 11 untuk rayon/komisariat 1 (Cimanggis dan Tapos).
Point penting dalam sosialisasi tersebut yang mengacu pada Permendikbud nomor 17 tahun 2016 tentang petunjuk teknis penyaluran tunjangan profesi dan tambahan penghasilan bagi guru pegawai negeri sipil daerah (PNSD). Pertama, bahwa tunjangan daerah khusus PNSD dibayarkan oleh daerah, melalui mekanisme transfer daerah (sama seperti TPG PNSD) yang sebelumnya dibayarkan oleh pusat.
Kedua, Proses realisasi pembayaran TPG dan TAMSIL mulai tahun 2017 akan menggunakan aplikasi online yang bernama SIM-Pembayaran yang bersinergi dengan aplikasi tunjangan (SIM-Tunjangan) yang telah lebih dahulu digunakan daerah sebagai manajemen penerbitan/penerimaan surat keputusan tunjangan profesi (SKTP) yang terhubung langsung ke server kementerian pendidikan pusat.
Ketiga, Mulai tahun 2017, pembayaran TPG PNSD Wajib menggunakan data persis di SKTP yang diterbitkan oleh kementerian pendidikan, data tersebut bersumber dari aplikasi online DAPODIK sekolah yang di entri oleh operator sekolah setelah melalui persetujuan dari guru dan kepala sekolah. Karena itu operator sekolah dituntut lebih teliti dan hati hati dalam pengentrian data sekolah, data PTK dan sebagainya, terlebih data yang berkaitan dengan tunjangan, khususnya pada data pangkat dan golongan PNS serta masa kerjanya, karena akan berkaitan dengan besaran gaji pokok yang akan dijadikan sebagai tetapan dalam pembayaran TPG PNSD.
“Setelah ini, kita juga akan sosialisasikan di tingkat UPT Pendidikan TK/SD tanggal 23 Februari sampai 3 Maret,” ujar M Thamrin kepada SP. (gus/syhrul)
