swara Pendidikan (Nasional) – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan Indonesia mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah lahirnya Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Sejak pandemi COVID-19 melanda, dunia pendidikan menghadapi tantangan besar dalam proses belajar-mengajar. Hal ini mendorong pemerintah untuk menyusun Kurikulum Nasional (Kurnas) yang lebih fleksibel dan kontekstual. Kurikulum Merdeka lahir sebagai bagian dari arah kebijakan nasional tersebut, dengan tujuan memberikan ruang lebih luas bagi kreativitas, pembelajaran berdiferensiasi, dan penguatan karakter siswa.
Tapi, apa sebenarnya Kurikulum Merdeka itu? Dan bagaimana cara sekolah mengimplementasikannya?
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam menyusun dan mengatur proses belajar mengajar. Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, pendekatan ini lebih fleksibel dan fokus pada penguatan kompetensi siswa, bukan sekadar menyelesaikan materi.
Kurikulum ini awalnya diperkenalkan melalui program Sekolah Penggerak dan kini mulai diterapkan lebih luas di berbagai jenjang pendidikan.
Tujuan Utama Kurikulum Merdeka
Tujuan dari Kurikulum Merdeka bukan sekadar menyederhanakan materi, tapi menciptakan pembelajaran yang bermakna dan relevan. Beberapa tujuannya antara lain:
- Meningkatkan kompetensi dasar siswa, seperti literasi dan numerasi.
- Menumbuhkan karakter dan kreativitas, melalui pendekatan proyek.
- Memberikan ruang kebebasan bagi guru dalam mengembangkan metode mengajar.
- Meningkatkan partisipasi aktif siswa, bukan hanya pasif menerima informasi.
Komponen Utama Kurikulum Merdeka
1. Struktur Kurikulum yang Sederhana
Jumlah mata pelajaran lebih ringkas dan jam pelajaran lebih fleksibel. Ini memberi ruang untuk eksplorasi mendalam terhadap topik-topik penting.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Salah satu elemen paling khas dari Kurikulum Merdeka. Projek ini bertujuan membentuk karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis.
3. Asesmen Formatif
Penilaian dilakukan secara berkala dan menyeluruh, bukan hanya ujian akhir. Fokusnya adalah pada proses belajar, bukan sekadar hasil.
Cara Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah
Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan kesiapan dari berbagai pihak, terutama guru dan kepala sekolah. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru perlu memahami filosofi, metode, dan perangkat ajar Kurikulum Merdeka. - Perencanaan dan Penyusunan Modul Ajar
Guru bisa menyusun modul berdasarkan karakteristik siswa di kelas masing-masing. - Penerapan Proyek P5
Sekolah merancang tema dan kegiatan proyek sesuai konteks lokal. Misalnya, proyek lingkungan hidup atau budaya daerah. - Monitoring dan Evaluasi Berkala
Evaluasi rutin penting untuk melihat sejauh mana keberhasilan implementasi dan perbaikan ke depannya.
Kesimpulan
Kurikulum Merdeka adalah langkah besar dalam reformasi pendidikan Indonesia. Dengan memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru, kurikulum ini bertujuan menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Tentunya, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan orang tua.
Gus JP
Diolah dari berbagai sumber