
SWARA PENDIDIKAN (UI, Depok) – “Indonesia harus pandai bernavigasi, karena forum G20 ini adalah forum ekonomi. Presiden juga sudah sampaikan. Jangan terpengaruh dengan hal lain. Presiden akan melobi agar para pemimpin negara lain dapat hadir. Masih ada peluang hingga Juli 2022, dan Indonesia harus menentukan sikap,” tandas Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi pembicara pada kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Kampus Depok, Depok (12/4/22).
Luhut menyebut, saat ini, perang Rusia-Ukraina tidak lepas dari G20. Dari forum G20, keuntungan ekonomi yang didapat Indonesia sangat banyak.
“Salah satunya mencoba kapitalisasi, melaksanakan hal yang konkret dengan menunjukkan Indonesia negara yang ramah lingkungan, yaitu energy transition mechanism. 5,5 Gigawatt listrik yang mau early retire akan diganti dengan energi terbarukan seperti geothermal, wind, solar panel, dan lainnya,” papar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI itu.
Pemaparan Luhut tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan salah seorang mahasiswa UI dari rumpun sains dan teknologi yang menjadi peserta Minister Talk bertajuk “Bangkit Bersama, Bangkit Lebih Kuat: Indonesia Menyongsong Pascapandemi Covid-19”. Yang bertanya tentang strategi Pemerintah dalam memanfaatkan posisi Indonesia sebagai Ketua G20 untuk kemanfaatan bagi pemulihan atau kebangkitan ekonomi Indonesia.
“Apakah perguruan tinggi yang ada di negara-negara anggota G20 dapat diberdayakan oleh masing-masing negara anggota untuk menjadi bagian dari upaya meredakan ketegangan dan solusi politik dan ekonomi diantara anggota G20?” tanya seorang mahasiswa peserta mata kuliah pengembangan kepribadian terintegrasi dari rumpun sosial humaniora.
Luhut menjawab, akan diselenggarakan forum diskusi di UI berikut penyaji dan moderatornya.
LBP menilai, mahasiswa juga memiliki peran dalam forum G20 dan jadikan momen ini pengalaman yang diharapkan mahasiswa dapat belajar dari forum tersebut.
Penyelenggaraan Minister Talk dengan menghadirkan Menko bidang Marves RI diharapkan dapat membuka cakrawala berpikir para mahasiwa UI serta menjadi ajang menyampaikan pendapat dengan elok.
Forum diskusi antar Perguruan Tinggi dari negara G20 yang ditanyakan dalam kuliah tersebut juga diharapkan menawarkan berbagai alternatif solusi masalah karena Perguruan Tinggi memiliki peran seruan moral yang diharapkan dapat menurunkan sebuah ketegangan. Hal ini selaras dengan arahan Pemerintah Indonesia yang mengharapkan negara-negara anggota G20 berupaya bersama-sama menjadi solusi terhadap permasalahan terutama ekonomi yang melanda dunia.
Melalui Minister Talk ini, UI terus berkomitmen dalam menjalankan kebijakan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dengan menghadirkan dosen tamu atau narasumber mumpuni.
Kegiatan semacam ini diharapkan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan, sehingga menghasilkan lulusan yang berdaya saing global.**
Dra. Amelita Lusia, M.Si. CPR
Kepala Biro Humas dan KIP UI