SWARA PENDIDIKAN (Sawangan, Depok) – Hujan lebat disertai puting beliung yang melanda wilayah Sawangan, Depok pada Kamis sore (07/04/22) sekira pukul 17 .00 WIB mengakibatkan atap/genting metal dan eternit (langit-langit dan holo) di lantai 3 ruang kelas 6a SDN Sawangan 1 tepatnya disebelah Barat dan utara dan eternit (langit2 dan holo) ambruk. Hal itu disampaikan Kepala SDN Sawangan 1, Andas Suhenda dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (08/04/22).
Menurut Andas, saking kencangnya angin puting beliung serta hujan lebat sore kemarin, bukan hanya atap sekolah yang ambruk, ada juga pohon tumbang dan menimpa salah satu rumah warga.
Andas menambahkan, pihaknya juga sudah melaporkan peristiwa ini ke Dinas Pendidikan.
Menurut Andas Suhenda bangunan berlantai 3 ini baru di bangun oleh Dinas perumahan dan pemukiman (Disrumkin) pada tahun 2020 bersumber dari dana APBD. Namun Andas sendiri tidak tahu persis total anggaran dan kapan dimulainya pembangunan gedung baru yang berada di sebelah Barat dan Utara tersebut.
“Saya baru menjabat di SDN Sawangan 1 pada 1 September 2021 menggantikan bu Ayunah yang hampir 7 bulan menjadi Plt menggantikan bapak Adung Suparman yang pensiun. Jadi saat saya menjabat disini, bangunan baru ini sudah jadi,” jelas Andas.
Andas menilai bahwa kejadian ini merupakan murni kejadian alam yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya. dan pihak sekolah juga melaporkan kejadian ini.
Andas berharap secepatnya bisa segera ditangani agar kegiatan pembelajaran tidak terganggu.
Sementara itu Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) dinas Pendidikan Kota Depok, Sumarna yang mendapat laporan adanya musibah tersebut langsung turun ke lokasi pada Jumat (08/04/22) pagi.
“Pagi-pagi setelah mendapat kabar dari pihak SDN Sawangan 1, saya langsung meluncur ke lokasi untuk memastikan tingkat kerusakan akibat terjangan puting beliung sore kemarin,” ungkap Sumarna.
“Tadi saya cek secara keseluruhan dua atap yang roboh di sebelah barat dan utara gedung SDN Sawangan 1 yang rusak parah. Tapi alhamdulillah ruangan kelas lainnya aman,” ujar Sumarna.
“Atas arahan pak Kadis, kami juga diminta menghitung estimasi kerusakannya yang nantinya akan diajukan ke TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Kita juga meminta kepada Kepala Sekolah untuk membuat laporan secara tertulisnya,” kata Sumarna. (agus)
