ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Klik Pendidikan
    • Info Guru
  • PUBLIKASI SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • GURU MENULIS
    • Artikel
  • TIPS N TRIK
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • KISAH / CERITA INSPIRATIF
  • PRESTASI SISWA/SEKOLAH
Swara Pendidikan
  • Login
Monday, June 23, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Krisis SPMB di Depok: Akses Pendidikan Kian Memprihatinkan

Catatan Eman Sutriadi, Pemerhati Pendidikan Kota Depok

by Redaksi
23 June 2025
in Depok, Opini
0
Krisis SPMB di Depok: Akses Pendidikan Kian Memprihatinkan
          

 

 

Persoalan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Depok kembali mencuat dan menimbulkan keprihatinan mendalam. Setiap tahun ajaran baru, wajah keresahan orang tua dan tangis kecewa anak-anak kembali menjadi potret yang akrab. Ironisnya, dari tahun ke tahun, solusi konkret dari pihak berwenang nyaris tak pernah hadir secara tuntas.

Keterbatasan Akses Pendidikan

BACA JUGA

Sekolah Swasta Gratis, Nyata atau Sekadar Janji?

FISIP UI Open 2025 Diakui PBSI, Sertifikat Bisa Jadi Tiket Jalur Prestasi

SK Baru PWI Kota Depok: Tiga Nama Dicoret karena Pelanggaran Organisasi

Rasikin Kritik Pernyataan Ketua DPRD Depok: Data Pendidikan Jangan Dipelintir

Masalah paling krusial terletak pada keterbatasan akses pendidikan. Banyak anak usia sekolah tidak mendapatkan tempat belajar di satuan pendidikan negeri—bahkan swasta sekalipun. Dengan daya tampung sekolah yang terbatas dan sistem zonasi yang kaku, nasib siswa ditentukan bukan oleh potensi dan semangat belajarnya, melainkan oleh jarak rumah dan mekanisme yang tidak transparan.

Di tengah semangat pemerataan pendidikan, kenyataan di lapangan justru menunjukkan bahwa sistem saat ini belum mampu menjamin keadilan akses. Ketimpangan ini menimbulkan keresahan mendalam dan semakin memperlebar kesenjangan sosial.

Kelalaian Birokrasi

Lebih menyedihkan lagi, kondisi ini diperparah oleh kelalaian birokrasi. Pemerintah Kota Depok dinilai tidak tanggap terhadap persoalan yang sudah menjadi siklus tahunan. Kurangnya antisipasi, lemahnya koordinasi antarinstansi, dan tidak adanya sistem penanganan darurat menunjukkan rendahnya keseriusan pemerintah dalam menghadapi masalah pendidikan warga.

Seolah ada jarak antara mereka yang duduk di kursi pengambil kebijakan dan masyarakat yang menghadapi realitas di lapangan.

Pencitraan Mendahului Solusi

Alih-alih menyelesaikan masalah secara menyeluruh, pemerintah daerah justru terlihat lebih sibuk membangun pencitraan. Program-program diumumkan di media sosial, tetapi tidak menjangkau kebutuhan nyata warga. Hal ini memperkuat kesan bahwa pendidikan belum menjadi prioritas yang sesungguhnya, melainkan hanya etalase politik belaka.

Pendidikan adalah Hak, Bukan Komoditas

Perlu diingat kembali bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak Indonesia, bukan komoditas yang bisa diperebutkan dalam sistem yang tak adil. Negara—dalam hal ini pemerintah daerah—memiliki tanggung jawab konstitusional untuk menjamin hak tersebut. Ketika sistem gagal melayani, maka negara absen dalam perannya.

Tanggung Jawab Pemimpin

Dalam situasi seperti ini, pemimpin daerah dituntut untuk memiliki integritas dan empati. Pemimpin bukan hanya diukur dari janji politik, tetapi dari kemampuannya merespons jeritan warganya. Ini adalah ujian moral sekaligus momentum untuk menunjukkan keberpihakan yang nyata terhadap masa depan generasi muda.

Pendidikan bukan sekadar kewajiban administratif—ia adalah fondasi peradaban. Jika sistem SPMB gagal menjamin akses yang adil dan setara, maka yang dipertaruhkan bukan sekadar angka statistik, tetapi masa depan bangsa ini.

“Kami berharap Pemerintah Kota Depok segera bertindak konkret dan membuka ruang dialog bersama warga untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.” **

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 1

BeritaTerkait

Sekolah Swasta Gratis, Nyata atau Sekadar Janji?
Depok

Sekolah Swasta Gratis, Nyata atau Sekadar Janji?

by Redaksi
20 June 2025
0
0

    Swara Pendidikan – Dunia pendidikan Kota Depok kembali...

Read more
FISIP UI Open 2025 Diakui PBSI, Sertifikat Bisa Jadi Tiket Jalur Prestasi

FISIP UI Open 2025 Diakui PBSI, Sertifikat Bisa Jadi Tiket Jalur Prestasi

20 June 2025
0
SK Baru PWI Kota Depok: Tiga Nama Dicoret karena Pelanggaran Organisasi

SK Baru PWI Kota Depok: Tiga Nama Dicoret karena Pelanggaran Organisasi

18 June 2025
0

Rasikin Kritik Pernyataan Ketua DPRD Depok: Data Pendidikan Jangan Dipelintir

17 June 2025
0

Workshop Pendidikan di Depok: Bangun Masa Depan lewat Dapodik Berkualitas

17 June 2025
0

Dorong Pembentukan BUMD Pangan, Komisi B DPRD Depok Studi Tiru ke PT Food Station Tjipinang Jaya

17 June 2025
0

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT
Swara Pendidikan

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KARIR
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami
  • Wawancara

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KARIR
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami
  • Wawancara

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In