Swara Pendidikan.co.id – (Serang)
Sejak lengsernya kejayaan Ratu Atut sebagai Gubernur Banten, masyakaratnya telah dibangunkan dari belenggu panjang ketidakpastian pembangunan diseluruh sektor yang selama ini terkepal. Para jejaring pejabat nakal maupun mereka yang gemar memainkan perekonomian rakyat sedikit demi sedikit mulai pudar. Hal tersebut juga dirasakan masyarakat Banten di Kabupaten dan Kota yang masih jauh dari harapan.
Seperti halnya Kota Serang. Pembangunan infrastruktur, pendidikan hingga penataan wilayah dianggap mandul dan tertinggal dari kota – kota lainnya. Serang yang sarat sebagai ibukota provinsi Banten telah jadi sorotan publik dan dinilai dalam dua (2) periode Kota Serang lambat dalam mengelola kebijakan.
Hal itu disampaikan Nuraeni Wakil Ketua DPRD kota Serang, saat dijumpai awak media, Kamis (26/10) di Serang Banten, ia katakan bahwa pembangunan kota Serang baik dari infrastruktur, sarana prasarana pendidikan, kesehatan maupun penataan wilayah tidak ada perubahan yang signifikan. Meskipun saya katakan masyarakatnya memiliki kemampuan dalam membangun berbagai aspek yang selama ini tertahan, karena semua itu tergantung dari eksekutifnya atau Walikotanya.
Kota Serang yang memiliki enam (6) kecamatan berpotensi dinilai sebagai asset daerah yang harus dijaga dan dikembangkan, yakni; Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Taktakan, dan Kecamatan Walantaka.
Nuraeni menambahkan, setidaknya ada upaya – upaya pemerintahan daerah kota Serang melakukan penataan dan pembenahan pembangunan infrastruktur yang merata, sehingga wilayah otonom ini mampu jalankan perekonomian daerahnya dengan baik untuk kesejahteraan masyarakatnya.
“Kebijakan Tata Kelola terkesan ragu dan ambigu,sehingga pencapaian pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia jauh dari harapan.
“Untuk itulah saya terpanggil maju sebagai calon walikota Serang periode 2018 mendatang.” tambah Nuraeni saat dimintai keterangannya oleh awak media di Serang, Kamis (26/10).
Wanita yang didukung penuh oleh partai Demokrat ini dan memiliki kematangan yang cukup dalam ilmu pemerintahan ini menyayangkan lambatnya pembangunan kota Serang dalam dua (2) periode yang dijabat THJ.
“Mungkin sistemnya harus dirubah, saya hanya mengkoreksi untuk mempersiapkan sistem seperti apa yang digunakan pemerintahan kota Serang untuk masa yang akan datang, yang jelas saya tetap berikan apresiasi meskipun yang dirasakan pembangunan infrastruktur terkesan lambat.” pungkas Nuraeni.
Majunya ia sebagai calon Walikota Serang karena Nurani. Meski secara popularitas dirinya sadar tidak sepopular incumbent, namun secara elektabilitasnya seorang Nuraeni mampu menandingi incumbent, karena dirinya yakin masyarakat sudah sangat paham dan cerdas dalam memilih.
“Hati saya terpanggil untuk membangun sekaligus menata kota Serang dan melaksanakan PR yang selama ini menjadi mimpi buruk masyakarat kota Serang. Untuk merubahnya menjadi mimpi indah dalam pembangunan diberbagai aspek yang lebih baik sesuai dengan mottonya SERANG BERSINAR, Kota Serang Harus Bangkit,semua itu akan berproses sesuai ketegasan dan kebijakan Kepala Pemerintahannya itu sendiri.” Tutup Nuraeni.
Sementara itu dukungan warga Serang terus mengalir kepada Nuraeni Wanita yang diharapkan untuk memikul amanah dipundaknya sebagai Walikota Serang diperiode 2018.(Op/Syah)