Swara Pendidkan (Cipayung,Depok) – Kesuksesan seseorang menyimpan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap langkah, tantangan, dan keberhasilannya merupakan sumber inspirasi yang tak ternilai.
Perjalanan karir seorang kepala sekolah yang karismatik, seperti Hj. Nurhayati, M.Pd., adalah bukti nyata tentang dedikasi, visi, dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Sebagai kepala sekolah, Nurhayati telah membawa banyak perubahan dan keberhasilan yang menginspirasi, ia tidak hanya fokus pada manajemen administratif, tetapi juga pada pembangunan karakter dan pengembangan hubungan yang positif di lingkungan sekolah. Tidak hanya para guru dan siswa, tetapi juga masyarakat sekitar.
Berikut sepenggal kisah perjalanan karir Hj. Nurhayati, M.Pd. dari Guru hingga Kepala Sekolah yang Karismatik
Awal Mula Perjalanan di Dunia Pendidikan
Pada awalnya, Hj. Nurhayati tidak pernah membayangkan dirinya akan menjadi seorang kepala sekolah. Seperti kebanyakan orang muda lainnya, ia memiliki cita-cita dan impian yang berubah-ubah, dan dunia pendidikan bukanlah pilihan pertama yang ada dalam benaknya. Namun, berkat dorongan dan bimbingan dari kedua orang tuanya, ia akhirnya menemukan panggilan hidupnya di dunia pendidikan.
Walau diawal karirnya atas dorongan kedua orang tua, awalnya ia sempat merasa ragu, bertanya-tanya apakah ia mampu menjalani profesi ini. Namun, seiring berjalannya waktu, dukungan dari saudara-saudaranya yang juga berprofesi sebagai guru, serta dukungan keluarga dan interaksi dengan anak-anak, ia pun semakin yakin bahwa profesi guru bukan hanya menjadi pekerjaannya, tetapi juga sumber kebahagiaannya. Keyakinan ini yang mengantarkan beliau hingga menjadi kepala sekolah yang karismatik dan menjadi inspirasi bagi teman sejawat.
Awal Karir Sebagai Guru SDN Ratu Jaya 3 (1992–2009)
Hj. Nurhayati memulai karirnya sebagai guru di SDN Ratu Jaya 3 pada Maret 1992 hingga 2009. Tahun-tahun pertama sebagai guru adalah masa pembelajaran yang berharga. Sebagai seorang pendidik muda, ia menghadapi banyak tantangan yang mengasah kemampuannya dalam mengajar, memahami kebutuhan siswa, serta menjalankan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Ia dikenal oleh rekan-rekannya sebagai sosok yang penuh dedikasi dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya.
Guru SDN Ratu Jaya 2 (2009-2018)
Pada akhir tahun 2009, perjalanan karir Hj. Nurhayati berlanjut ke SDN Ratu Jaya 2 tempat di mana ia terus melanjutkan pengabdian selama sembilan tahun berikutnya, hingga tahun 2018.
Di sinilah beliau mulai menunjukkan kapasitas kepemimpinan yang lebih besar. Beliau turut serta dalam merancang kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, serta memotivasi rekan-rekan guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
Kepala Sekolah SDN Utan Jaya (2018–2023)
Pada 5 Februari 2018, setelah 26 tahun berkarir sebagai guru, akhirnya Hj. Nurhayati mendapatkan amanah yang lebih besar dari Dinas Pendidikan Kota Depok. Ia diangkat menjadi Kepala Sekolah SDN Utan Jaya, sebuah jabatan yang membuka babak baru dalam perjalanan karirnya. Penunjukan beliau sebagai kepala sekolah adalah hasil dari dedikasi dan pengalaman panjangnya di dunia pendidikan.
Kepala Sekolah SDN Ratu Jaya 3 (2023 sd Sekarang)
Pada November 2023, beliau kembali ke SDN Ratu Jaya 3, kini dalam kapasitas sebagai kepala sekolah. Penunjukan ini menandai kepercayaan besar yang diberikan kepadanya untuk memimpin sekolah yang telah menjadi bagian awal perjalanan karirnya. Hingga saat ini, Hj. Nurhayati terus memimpin dengan penuh semangat, menjadi inspirasi bagi para guru dan siswa, serta membawa inovasi demi kemajuan pendidikan di SDN Ratu Jaya 3.
Tempuh Pendidikan D2 hingga S2
Hj. Nurhayati memulai perjalanan pendidikannya dengan mengikuti program D2 di Universitas Terbuka (UT), yang ia selesaikan pada tahun 1997. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S1 di STKIP Arrahmaniyah dan lulus pada tahun 2004.
Tidak berhenti di situ, ia terus mengembangkan diri dengan melanjutkan studi S2 di Universitas Islam Attahiriyah Tebet, yang diselesaikannya pada tahun 2013. Perjalanan pendidikan yang panjang ini memperkaya wawasan dan keterampilannya, yang kemudian diaplikasikan dalam peran pentingnya sebagai seorang guru dan kepala sekolah.
Guru harus memiliki karakter, dan tingkah laku yang baik
Wanita kelahiran 21 April 1967 itu percaya bahwa kebahagiaan seorang guru atau kepala sekolah tidak hanya berasal dari interaksi dengan siswa, tetapi juga dari peran yang lebih luas di masyarakat. Menurutnya profesi ini mengajarkan pentingnya menjaga sikap, karakter, dan tingkah laku, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar, agar bisa menjadi teladan yang baik. Dan dia juga bersyukur, profesi guru sekarang ini sudah semakin diperhatikan kesejahteraannya oleh pemerintah.
Pengalaman berkesan
Dia juga menceritakan pengalaman yang paling berkesan selama menjadi guru, tepatnya di tahun 1998. “Saat itu ada salah satu murid kelas 3 yang tidak mau mengikuti ulangan, karena takut. Lalu saya datangi rumahnya, sampai dirumahnya, siswanya tetap tidak mau keluar, akhirnya kita diijinkan masuk, dan ternyata anaknya sedang sembunyi di balik lemari. Setelah saya bujuk dengan sabar dan penuh perhatian, alhamdullillah anaknya mau mengikuti ulangan,” kenangnya.
Nurhayati yang punya hobi berkuliner ini mengatakan, salah satu prinsip hidupnya adalah “bagaimana caranya bisa berguna untuk orang lain.” Prinsip ini ia temukan dengan sepenuh hati saat menjadi kepala sekolah, karena di posisi tersebut, ia merasa mampu memberi dampak positif dan berguna bagi banyak orang, baik siswa, guru, maupun masyarakat sekitar.
Hj. Nurhayati juga menceritakan salah satu pengalamannya yang memotivasi perubahan besar. Saat melihat satu halaman digunakan oleh dua sekolah, ia merasa tergerak untuk mencari solusi. Ia juga merasa prihatin melihat kondisi guru yang harus duduk lesehan di ruang berukuran 3×3 meter yang dihuni oleh 16 guru. Berkat koordinasi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan pihak-pihak terkait, akhirnya ada penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), yang menjadi langkah awal menuju perbaikan kondisi belajar dan mengajar.
Kemudian pada tahun 2020, setelah terjadi penggabungan sekolah, Hj. Nurhayati mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatur sarana dan prasarana bagi guru, ruang laboratorium, dan fasilitas lainnya. Hal ini memungkinkan terciptanya ruang kelas yang lebih memadai dan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, fasilitas pendukung seperti infokus, printer, dan peralatan lainnya juga disediakan, meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung kenyamanan guru dan siswa.
Dipercaya sebagai K3S Kecamatan Cipayung
Pada 2022, Hj. Nurhayati, M.Pd., diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SDN se-Kecamatan Cipayung. Dalam peran ini, ia fokus menciptakan suasana yang kondusif dan selaras di antara para kepala sekolah. Melalui komunikasi dan koordinasi yang baik, ia sering mengadakan pertemuan untuk saling berbagi pengalaman, mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing sekolah, serta mencari solusi bersama.
Pendekatan ini membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara kolektif di Kecamatan Cipayung. Kepemimpinan yang inklusif ini mampu membuat Cipayung menjadi lebih kondusif.
Sosok Hj. Nurhayati lebih dari sekadar pemimpin; ia adalah seorang teladan yang terus menginspirasi setiap orang di sekitarnya. Setiap langkah yang diambil, tantangan yang dihadapi, dan keberhasilan yang diraih menjadi bukti nyata bahwa seorang pemimpin yang karismatik tidak hanya meraih kesuksesan pribadi, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain dan dunia pendidikan. (Ameer)