Swara Pendidikan (Depok)— Kota Depok dikenal sebagai wilayah yang multi etnis, tempat beragam budaya dari berbagai daerah di Indonesia bertemu dan berkembang. Namun, di tengah keberagaman tersebut, warga Depok diimbau untuk tidak melupakan dan terus melestarikan budaya asli daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SDN Kecamatan Pancoranmas, Heny Herawati, saat diwawancarai awak Swara Pendidikan di Alun-alun GDC, Sabtu (17/5/2025).
“Depok adalah kota multietnis dengan berbagai ragam budaya. Walaupun kita hidup berdampingan dengan beragam budaya dari berbagai daerah, warga Depok tetap harus mempertahankan ciri khas budaya lokal. Ini penting agar budaya Depok tetap hidup dan bisa bersaing secara harmonis dengan budaya dari daerah lain,” tutur Heny.
Dia menekankan pentingnya momen-momen seperti Lebaran Depok sebagai simbol pelestarian budaya dan tradisi lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
“Warga Depok tidak boleh melupakan budaya aslinya. Tradisi seperti Lebaran Depok menjadi simbol penting untuk menjaga identitas dan jati diri kota ini. Tentu saja, kita juga harus terbuka dan menerima budaya nusantara yang hadir di Depok. Dengan begitu, kita bisa membangun kota ini bersama-sama dalam harmoni,” ungkaprnya.
Heny juga mengingatkan bahwa pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat.
“Ini adalah warisan untuk anak cucu kita kelak. Kalau bukan kita yang menjaga budaya Depok, siapa lagi? Mari kita semangat membangun Depok dengan keberagaman budaya dan etnisnya, agar kota yang kita cintai ini terus berkembang, masyarakatnya sejahtera, dan tetap religius,” pungkasnya. (Amr)