Swara Pendidikan (Jakarta) – Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan menyelenggarakan pelatihan Metodologi Pembelajaran bagi guru Madrasah Aliyah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA).
Pelatihan yang dimulai dari tanggal 19-24 Agustus 2024, bertujuan meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran guru-guru di madrasah. Dihadiri sejumlah guru dari berbagai madrasah di Jakarta Selatan, termasuk tiga guru dari MAN 11 Jakarta yakni Handayani, Friska Admutia dan Oktavizani Nuraini.
Selama pelatihan, para peserta mendapat bimbingan dari narasumber berpengalaman yang membahas berbagai teknik pengajaran efektif, inovasi dalam kelas, serta pendekatan yang berfokus pada siswa. Pelatihan ini juga menyediakan sesi praktek langsung di mana para guru dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan.
Selama enam hari pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama guru. Hal ini diharapkan dapat menciptakan komunitas belajar yang solid di kalangan guru Madrasah Aliyah, sehingga mereka dapat saling mendukung dalam menerapkan metodologi pembelajaran yang lebih baik di sekolah masing-masing.
“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah kita. Dengan adanya pelatihan ini, kami yakin para guru dapat mengimplementasikan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif, sehingga dapat mencetak generasi muda yang berprestasi,” ujar Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Syamsuddin dalam sambutannya.
Dia juga mengapresiasi semangat para peserta yang begitu antusias selama pelatihan. Menurutnya, partisipasi aktif dari para guru menunjukkan komitmen mereka untuk terus belajar dan berkembang demi kemajuan pendidikan di madrasah.
Dalam sambutannya, Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, pihak madrasah, dan Kementerian Agama dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Sebab, tandasnya, pelatihan ini bukan hanya tentang memperoleh keterampilan baru, tetapi juga membangun jaringan profesional yang kuat di antara para guru.
Salah satu peserta, Handayani, guru di MAN 11 Jakarta, mengatakan, pelatihan ini memberinya perspektif baru tentang bagaimana mengajar dengan lebih efektif dan inovatif.
“Saya merasa sangat beruntung bisa ikut pelatihan ini. Materi yang disampaikan benar-benar membuka wawasan saya tentang metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih terlibat dan termotivasi dalam proses belajar,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, pelatihan ini juga menjadi ajang bagi para guru untuk saling berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Menurut handayani, diskusi kelompok yang diadakan selama pelatihan sangat memperkaya wawasan karena ia dapat belajar dari pengalaman rekan-rekannya.
“Bertukar cerita dan solusi dengan sesama guru membuat saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam mengajar. Saya jadi lebih percaya diri untuk mencoba hal-hal baru di kelas,” tukasnya.
Pelatihan ini ditutup dengan kegiatan peserta mengerjakan LMS sebagai tanda bahwa mereka telah mengikuti pelatihan dengan baik dan diharapkan dapat menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-masing. (Humas MAN 11 Jakarta)
Editor: Agus