Swara pendidikan (Limo,Depok) – Sebanyak 143 peserta didik kelas VI SD Negeri Grogol 1 terdiri dari 78 putra dan 65 putri mengikuti acara pelepasan dan perpisahan bertajuk “Perpisahan bukan akhir, mari melangkah menuju mas depan gemilang” di sekolah, Kamis (20/6/24).Di hadiri kepala sekolah, komite dan ketua RT/RW setempat.
Prosesi pelepasan diawali dengan wisudawan/i memasuki ruangan lalu di iringi oleh kepala sekolah dan dewan guru serta sejumlah penampilan siswa, diantaranya tari-tarian, paduan suara dilanjut dengan pelepasan atribut sekolah dan pengalungan medali.
“Enam tahun telah kalian lalui di sekolah SDN Grogol 1 dan sekarang saatnya kalian melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ungkap Kepala SDN Grogol 1, Widiyaningsih M.Pd kepada seluruh lulusan.
“Perpisahan perpisahan bukanlah akhir dari segalanya melainkan awal dari perjalanan baru yang penuh dengan tantangan dan perjuangan,” sambungnya.
“Seiring berakhirnya tahun pelajaran 2023/2024 maka berakhinya masa study kalian di SDN Grogol 1,” imbuhnya.
Dia mengatakan, selama menempuh pendidikan disekolah dasar, tentu saja banyak cerita yang penuh kenangan yang tidak akan kalian lupakan dan tidak akan kembali ketika kalian dewasa nanti.
“Teruslah belajar dimanapun, kapanpun dan dari siapapun karena belajar sangat penting bagi kalian untuk mendapatkan ilmu yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
“Berkaryalah, jangan menunggu kompeten, karena berkarya tidak identik dengan kompetensi atau gelar. Kita sebagai manusia sudah dianugrahi keunggulan dan potensi yang luar biasa,” katanya.
“Saya mewakili Dewan guru SDN Grogol 1 mohon maaf yang sebesar besarnya kepada anak-anak dan orang tua siswa yang selama 6 tahun masih banyak ke alpaan dan kekurangan dalam membimbing dan mendidik anak-anak ibu-bapak,” tutupnya.
Desi Kurniawati M.Pd : Pandai-pandai menjaga diri
Sementara itu guru kelas 6B, Desi Kurniawati M.Pd mengatakan mengajar di kelas 6 adalah puncak pembelajaran sebelum anak-anak lulus sekolah dasar.
“Kita dihadapkan disatu titik dimana diakhirnya si anak bisa lulus dengan hasil yang memuaskan,” ujarnya.
Menurutnya mengajar dikelas itu butuh perjuangan yang lebih karena ada tuntutan harus bisa mengarahkan dan mendidik agar mereka lulus sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang ada.
“Kita harus jeli mengetahui dimana kelebihan dan kekurangan si anak tersebut agar kita sebagai guru bisa membantu mereka sesuai dengan yang mereka butuhkan,” jelasnya.
Dia mengatakan guru adalah bagian dari pelayanan pendidikan yang membantu orang tua atau masyarakat untuk menciptakan generasi yang baik.
“Diawal ketika mereka baru masuk dikelas 6 saya melakukan pemetaan siswa agara nanti kedepannya paham gaya belajar siswa yang asik dan yang bisa diterima oleh para siswa,” terangnya.
Desi menjelaskan, karena daya tangkap anak-anak berbeda, justru kita sebagai guru kelas 6 khususnya harus lebih jeli membuat metode pembelajaran yang efektif dengan cara melihat potensi dan gaya belajar mereka, seperti misal, harus banyak mendengar, melihat dan dengan banyak gerakan.
“Pesan ibu untuk kalian yang sudah lulus yang sudah beranjak remaja, pandai-pandai menjaga diri dan harus pandai memilah mana yang baik dan mana yang kurang baik, etika, adab dijaga dimanapun kalian berada. Tentunya kepada yang lebih tua, dan nanti tentunya ketika kalian sudah berada di SMP kalian tetap menjadi siswa yang berprsatasi,” tutupnya.
Sebagai informasi, juara umum peringkat nilai ijasah terbaik dan lulusan terbaik dari 143 siswa. Winny Salsabila Irawan (92 180), Nadia Wijiyanto Lestari (92,07), Farzan Rizki Alkholifi (91,90).
(Ameer)