Swara Pendidikan (Depok) – Kepala SMK Lingga Kencana, Sarojih menyebut bahwa acara perpisahan siswa kelas XII di luar sekolah sudah disepakati guru dan orang tua siswa.
Menurut Sarojih, sebelum keberangkatan, dirinya mengaku tidak punya firasat bakal terjadi musibah ini. Karena sebelumnya pihak sekolah juga sudah koordinasi dengan pihak travel terkait jaminan kendaraan yang akan dipakai selama perjalanan.
“Sama sekali tidak ada firasat kalau akan seperti ini. Atas kejadian ini, kami juga sudah buat tim untuk mendalami apakah ada ketidak layakan pada kendaraan dari pihak travel yang mempercayai perusahaan oto bus (PO) trans Putra Fajar,” akunya. Senin (13/5/24)
Lanjutnya, dikatakan Sarojih, pihak travel rencananya akan datang untuk menjelaskan pasca kejadian ini, karena mereka pun kondisinya sama seperti kami terkena musibah juga.
Kepsek SMK Lingga Kencana itu juga menyebut bahwa kegiatan perpisahan diluar sekolah juga atas persetujuan guru dan orang tua siswa.
“Sebelum pelaksanaan, kami sudah adakan rapat dengan wali murid untuk membahas pelaksanaan ini dan sudah ada persetujuan dari wali murid, sebab kami tidak mau mengambil langkah secara sepihak. Semua kegiatan yang ada disekolah, pasti kita sosialisasikan dengan wali murid,” katanya.
Untuk penanganan trauma hilling, dia mengatakan, Dinas Pendidikan kota Depok memastikan akan memberikan edukasi kepada anak-anak yang mengalami trauma atas musibah ini.
Terkait kegiatan belajar mengajar, Sarojih mengatakan rencana KBM akan dimulai Rabu, untuk kelas 10 dan 11, sementara secara daring.
“Dan untuk bantuan dari pihak sekolah, kita masih koordinasikan dengan pihak yayasan, karena ini kita lembaga. Mudah-mudahan ada bantuan yang bisa kami berikan untuk para korban,” pungkasnya. (amer)
