
SWARA PENDIDIKAN (DEPOK) – Kepala SMA Negeri 2 Depok, Wawan Ridwan mengakui sekolahnya menerima siswa titipan dari sejumlah stakeholder atau siapapun yang berkepentingan memasukan siswa ke SMAN 2. Akibatnya setiap kelas kelebihan siswa. Demikian diungkap Kepala SMA Negeri 2 Depok, Wawan Ridwan kepada SP di ruang kerjanya, Rabu (21/9/22)
“Hal itu sudah saya laporkan dengan bersurat ke Disdik provinsi. Saya jelaskan semua segamblang-gamblangnya ke KCD. Alhamdulillah KCD memahami, dan siswa baru juga sudah masuk dapodik semuanya,” jelas Wawan didampingi Wakepsek, Hariyanto.
Wawan mengatakan, PPDB tahun ini sekolahnya membuka 12 kelas, IPA 7 kelas, IPS 5 kelas. Masing-masing kelas setidaknya di isi 49-50 siswa.
“tapi kelas yang saya gunakan kelas yang ruangannya besar, sehingga siswa tidak berdesak-desakan,” ujarnya.
Terkait adanya pungutan Rp 2 juta persiswa, berdasarkan aduan orang tua siswa, Kepala SMA Negeri 2 Depok itu juga membantah.
“Untuk pungutan yang dua juta rupiah itu demi Alloh serupiahpun tidak ada. Jika ada pengaduan terkait pungutan silahkan datang. Jika tidak ada saya, ada wakil saya. Kalaupun ada itu berdasarkan Pergub 44 tahun 2022 tentang Komite. Tenaga pendidik dan kependidikan termasuk kepala sekolah tidak ikut campur dalam sumbangan tersebut. Makanya tidak terjadi di kami disini,” papar Wawan.
“Itu klarifikasi kami bahwa di SMAN 2 tidak ada pungutan, bahkan untuk pembelian buku juga tidak ada. Jadi saya berharap, jika ada keluhan dari orang tua siswa sebaiknya datang ke kami karena disekolah juga ada korlasnya. Semua sudah kami sampaikan ke korlasnya masing-masing,” tandas Wawan.
Diakui Wawan, animo warga yang ingin memasukan anaknya ke sekolah negeri begitu tingginya, sementara sekolah sendiri ketersediaan ruang kelas juga menjadi permasalahan. Karenanya Wawan berharap para pihak atau orang tua siswa tidak memaksakan diri agar siswa bisa belajar dengan layak. (agus)