Swara Pendidikan (Jakarta) — Menteri Koperasi, Dr. Ferry Juliantono, SE., Ak., M.Si., meminta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam memperkuat percepatan kebangkitan koperasi nasional. Sinergi ini dinilai penting agar koperasi mampu mengejar ketertinggalan dari BUMN dan sektor swasta.
Hal tersebut disampaikan Ferry saat menerima kunjungan pengurus PWI Pusat di Kantor Kemenkop dan UKM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ferry menjelaskan bahwa pemerintah tengah menjalankan langkah cepat untuk mengembalikan kejayaan koperasi sebagai sokoguru perekonomian sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945.
“Kami diberi tugas untuk melakukan percepatan. Salah satunya melalui rebranding, karena banyak masyarakat—terutama generasi muda—yang sudah tidak mengetahui apa itu koperasi,” ungkapnya.
Selain rebranding, Kemenkop juga melakukan pembaruan tata kelola dengan membentuk beberapa kedeputian baru, di antaranya Deputi Digitalisasi dan Deputi Business Development.
“Selama ini koperasi terlalu fokus pada lembaganya, bukan pada bisnisnya. Ke depan, koperasi harus bermain di sektor industri, produksi, hingga perkreditan,” tambah Ferry.
Ferry juga memaparkan program besar pemerintah melalui pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di 80 ribu desa dan kelurahan. Program ini tertuang dalam Inpres No. 9/2025, yang melibatkan 18 kementerian dan lembaga.
Setelah terbitnya Perpres tentang Satgas Percepatan Koperasi Merah Putih, pemerintah berhasil menyelesaikan 80 ribu akta badan hukum koperasi, yang kini sudah mencapai 82 ribu koperasi berbadan hukum.
“Kami sudah masuk tahap operasional—membangun gudang, gerai, dan fasilitas standar lain. Presiden berharap seluruh pembangunan fisik selesai dan dapat beroperasi pada Maret 2026,” jelas Ferry.
Sebagai penguat kapasitas di lapangan, Kemenkop juga merekrut 8.000 asisten bisnis dan 1.104 project management officer untuk mendampingi dinas-dinas terkait di seluruh daerah.
Menurut Ferry, tugas besar ini tidak bisa dilakukan sendirian. Karena itu, ia mengajak PWI ikut mengawal dan mengedukasi publik mengenai kebijakan koperasi.
“Pers harus ikut berjalan seiring untuk mewujudkan cita-cita ekonomi Pancasila,” ujarnya.
Ferry mengaku memiliki kedekatan emosional dengan PWI, karena sang ayah merupakan wartawan PWI Jaya yang pernah mengelola Harian Berita Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, mengapresiasi Kemenkop yang membuka ruang kolaborasi dengan dunia pers.
“Kami melihat tugas Kementerian Koperasi sangat strategis dan berat. Pendirian koperasi di seluruh desa dan kelurahan tentu membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk pers,” ujarnya.
Munir menegaskan, PWI siap berkontribusi dalam proses pembangunan nasional yang tengah dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam kerangka Asta Cita.
PWI juga memiliki sejumlah program yang bisa disinergikan, khususnya di bidang pendidikan dan literasi publik, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi koperasi.
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh diskusi. Menteri Ferry hadir bersama dua Staf Khusus, Wahyono dan Nico, serta Kepala Biro Humas Sudarmono.
Dari pihak PWI hadir sejumlah pengurus, antara lain Ketua Bidang Kerjasama KS Ariawan, Wakil Ketua Amy Atmanto, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Zarman Syah, Wakil Sekjen Iskandar Zulkarnain, serta jajaran pengurus lainnya. (gus)




