SWARA PENDIDIKAN (SAWANGAN, DEPOK) – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, H. Wijayanto meresmikan kantin sehat SMPN 10 Depok, Kamis (18/08/22).
Dalam sambutannya, Kadisdik Depok, H. Wijayanto memberikan apresiasi kepada kepsek dan jajarannya. Termasuk juga komite SMPN 10 Depok.
“8 atau 10 bulan yang lalu ketika saya menjabat Kadisdik, bulan September saya berkesempatan hadir disini dibulan Oktober. Pertama saya melihat dibelakang ada lahan kosong yang tidak terurus, yang tidak dimanfaatkan. Banyak sisa-sisa bangunan yang tidak rapi. Saya tantang pak kepsek. Mau dijadikan kantin, atau taman, silahkan. . Karena saya punya target sekolah bersih dan indah,” ungkapnya.
“Kemudian 2 atau 3 bulan yang lalu, beliau (kepsek SMPN 10,red) izin memanfaatkan lahan untuk dibangun kantin, dan atas izin Alloh SWT, alhamdulillah terwujud apayang dicita-citakan, ” ujar H. Wijayanto.
Kadisdik menilai, kantin SMPN 10 merupakan kantin sehat yang bisa dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain.
“Saya tantang sekolah-sekolah lain, kalau mau lihat kantin percontohan datanglah ke SMPN 10,” tantangnya.
Wiyanto yang pernah menjabat Kadis PUPR juga memuji konstruksi bangunan kantin SMPN 10. Menurutnya, fisik yang baik bangunan itu ada 3. Pertama, sirkulasi udara, kedua, pencahayaan, ketiga, sistem drainase dan tata airnya. Dan kantin SMPN 10 sangat layak.
“Saya lihat cuci tangannya sudah rapih, terangnya juga sudah cukup luar biasa. Dan udaranya juga ngalir. Itu menunjukan bangunan yang sehat, bersih dan rapih menurut tata aturan. Menurut saya, bangunan ini simple, anggaran bisa mencapai Rp170 sampai 200 juta,” ujarnya.
“Kedua, saya pesan, kantin ini tetap dijaga menjadi kantin bersih dan sehat. Artinya kebersihan, keindahan dan kesehatannya, termasuk makanannya menjadi tanggung jawab kita bersama. Termasuk sisa sampahnya. Tolong dijaga bersama. Semua pedagang yang ada disini wajib mengikuti tata aturan. Kalau tidak mau ikut aturan silahkan di evaluasi. Karena saya mendapat laporan ada pedagang yang tidak mau diatur,” ujarnya.
Kadisdik menegaskan, kalau kepsek tidak bisa mengatur pedagang, saya yang akan mengatur.
“Kepsek itu kan manager, dalam situasi tertentu kepsek boleh mengambil keputusan dan sikap. Kalau sudah membahayakan murid, dalam arti dagangannya ga’ bener dan tidak tidak mau diatur, kepsek berhak mengambil tindakan, karena tanggung jawab sekolah ini sepenuhnya di kepsek . jadi semua harus ikut aturan kepsek,” tegasnya.
Ketiga, lanjut Wijay, kalau saya coba hitung-hitung, siswa di sini ada sekira seribu siswa, tarohlah yang jajan sekira 800 siswa, dan per siswa jajan minimum Rp10 ribu perhari, ada Rp8 juta perputaran uang perhari. Ini artinya ikut membangkitkan ekonomi warga sekolah.
“Tadi saya juga sempat tanyakan ke pedagang yang mengisi kantin ini. Ada yang dagang dari keluarga pegawai tidak tetap, pegawai yang sudah ada sebelumnya, kemudian para guru. Monggo silahkan diatur sedemikian rupa, sehingga keberadaan kantin ini bisa membangkitkan pemberdayaan ekonomi warga sekolah. Dan ingat, jangan iri satu sama lain, karena Alloh SWT sudah menentukan rezekinya masing-masing,” pungkasnya.