Forum Renja Dinas Pendidikan Kota Depok untuk tahun 2019 mengangkat dua issu strategis pertama tingginya angka siswa putus sekolah dan kedua ketimpangan sarana dan prasarana yang nantinya dituangkan dalam program kegiatan yang diusulkan dalam Musyawarah Rembug tingkat kota Depok,hal itu dipaparkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin di Wisma Hijau Kamis (15/2/2018).
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 merupakan miliki kita bersama bukan miliki perorangan artinya semua unsur masyarakat atau stake holder memiliki tanggung jawab terhadap bagaimana mewujudkan cita – cita pendidikan dapat terlaksana.”
“Karena itu disamping program rutin yang dituangkan dalam kegiatan pada tiap tahunnya seperti pembinaan guru dan peningkatan kualitas pendidikan. Dinas pendidikan juga mengupayakan bantuan untuk siswa tidak mampu untuk ditambah lagi anggarannya baik disekolah Negeri dan Swasta.
Selain itu pentingnya membangun aspek pendidikan karakter sebagai pola pendidikan pembiasaan,”papar Thamrin.
Dikatakannya, pola pembiasaan terintegrasi dengan pembentukan karakter dan itu searah dengan Sekolah Ramah Anak.” Ini bukan hanya berbicara hanya soal sarana dan prasarana saja. Lebih dari itu, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif yang dirasakan siswa juga membutuhkan dukungan semua pihak,”kata Kadisdik.
Ia juga berharap dengan adanya pola pembiasaan disekolah yang berkaitan dengan salah satu program unggulan Kota Depok yaitu Ramah Keluarga dapat sejalan dengan implementasi Kota Layak Anak (KLA),” harap Thamrin.
Tempat yang sama Ketua Komisi D DPRD kota Depok Pradana Mulyoyunanda mengingatkan pentingnya pengawasan dana BOS baik di sekolah Negeri dan Sekolah Swasta agar peruntukkannya dapat tepat sasaran.
Ia juga menyinggung penggunaan Dana BOS untuk sekolah swasta salah satunya meringankan bagi siswa tidak mampu terutama dalam pengambilan ijasah.
“Jangan ada lagi ijasah yang ditahan disekolah swasta, karena itu telah merampas hak siswa dan ketidak mampuan dalam pengelolaan dana BOS,”singgung Pradana.
Selain itu ia juga mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan yang telah melakukan berbagai upaya agar peningkatanpelayanan dan mutu pendidikan dapat terus lebih baik lagi,”tutup Pradana.
Tampak hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono, perwakilan, Bappeda, BKD, Dinas Rumkin,Kecamatan dan Kelurahan,Kepala Sekolah SD, Kepala,Sekolah SMP Negeri, Ketua TP PKK kota Depok Elly Farida dan Ketua BMPS kota Depok Acep Al -Azahri dan Ketua PGRI Syamsudin serta dari unsur masyarakat LPM dan LSM.
Sementara itu anggaran yang dikelola Dinas Pendidikan untuk tahun 2018 total anggarannya Rp 166.006.410.000,- dan untuk tahun 2019 mengalami penurunan menjadi Rp 144.475.000.000. (syahrul)