SWARA PENDIDIKAN (DEPOK) – Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Depok, Joko Soetrisno, MPd melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke sejumlah SMP Negeri terkait pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP). Diantaranya ke SMPN 17, 13, dan SMPN 21. Kamis (21/04/22)
“Program Organisasi Penggerak bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan melibatkan peran serta Ormas bidang pendidikan yang dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik, dengan mengidentifikasi program-program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang dilakukan oleh Ormas dan telah terbukti memiliki dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik serta memperluas dan mendiseminasikan model peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berdampak terhadap peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik,” papar Kabid SMP, Joko Soetrisno.
Dikatakan Joko bahwa Program Organisasi Penggerak ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar.
Untuk Depok sendiri, lanjut Joko. Alhamdulillah, sudah ada lembaga Akselerasi Islami Siswa Indonesia (AISI) Kota Depok yang direkomendasikan Kemendikbud berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan nomor 0372/B5/GT.01.15/2022. Lembaga atau Organisasi Penggerak ini nantinya fokus pada kegiatan-kegiatan penguatan pendidikan karakter pelajar.
“Karenanya tujuan monitoring ini untuk mengevaluasi jangan sampai terjadi tumpang tindih antar Program Organisasi Penggerak dengan pelaksanaan Program Sekolah Penggerak nantinya,” ujarnya.
Joko mengatakan, ada beberapa poin penting instrumen pendampingan bagi Kepala Sekolah. Antara lain, Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah, Manajerial, Supervisi, Penguatan literasi numerasi, pengembangan karakter dalam konteks kepemimpinan kepala sekolah, kecakapan abad 21 serta digital sekolah.
Sedangan untuk guru, antara lain, pendampingan penyusunan RPP, pendampingan pelaksanaan pembelajaran dan pendampingan pelaksanaan penilaian.
Joko menilai dengan adanya Program Sekolah Penggerak dan Program Organisasi Penggerak yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar, sangat membantu sekolah, kepsek dan guru untuk meningkatkan kompetensinya. Dan itu menurut Joko patut disyukuri.
Sementara sejumlah kepala sekolah dan guru mengucapkan terima kasih karena sekolahnya menjadi salah satu sasaran Program Organisasi Penggerak.
“Program ini sangat terasa sekali sangat mambantu kami untuk menambah wawasan dalam mempersiapkan proses belajar mengajar. Selain juga membantu guru untuk meningkatkan kompetensi,” ujar Kepala SMPN 17, Totong Herdiman.
Dalam kunjungan tersebut, juga sempat juga dibahas mengenai siswa yang tidak bisa mengikuti Ujian Sekolah dikarenakan kendala atau sebab lain.
Joko Soetrisno mengatakan, bisa dilakukan ujian susulan.
“Untuk teknisnya bisa koordinasi dengan pihak sekolah,” ujarnya.
Terkait perpisahan sekolah. Joko mengingatkan agar pihak sekolah tidak mewajibkan siswa, dan tidak memberatkan orang tua siswa dalam pelaksanaannya.
Menurutnya, perpisahan sekolah bisa dilaksanakan secara sederhana. Yang terpenting perpisahan itu penuh makna. (harlis)