
Swara Pendidikan.co.id (DEPOK) – SMK Taruna Bhakti, Cimanggis Depok memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas bagi siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian praktik pada 1 April nanti.
“Itupun tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Pelaksanaannya juga kita bagi beberapa grup dan sesi sesuai kompetensinya. Hal ini kami lakukan untuk mencegah siswa berkerumun di sekolah,” terang Kepala SMK Taruna Bhakti, Ramadin Tarigan, ST. Jumat (12/3/2021) disekolahnya.
Keputusan ini menurutnya sudah sesuai dengan surat edaran dinas pendidikan provinsi Jawa Barat dan sesuai kalender akademik.
“di luar kelas XII kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dilaksanakan secara BDR (online),” ujarnya.
“Walaupun secara kewenangan, SMK berada di Dinas Provinsi, tetapi karena SMK Taruna Bhakti berada di wilayah Depok, untuk pelaksanaan ujian praktik ini, kami tetap berkoordinasi dengan bersurat kepada pihak kelurahan, kecamatan, dan Satgas Covid-19 setempat,” lanjut Tarigan.

Lebih jauh, Ramadin Tarigan, ST menjelaskan, karena ujian praktik merupakan syarat kelulusan siswa. Mau tidak mau pelaksanaannya harus disekolah. Tidak bisa melalui daring. Sebab siswa harus bersentuhan langsung dengan alat-alat praktikum.
Apalagi sebutnya, SMK Taruna Bhakti memiliki 5 kompetensi keahlian. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Multimedia (MM), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Broadcasting (BRC), dan Teknik Elektronika Industri (TEI).
“Tidak mungkinlah praktikum dikerjakan dirumah. Selain peralatannya cukup kompleks, harganya juga terbilang mahal. Dan Alhamdulillah di SMK Taruna Bhakti ini, seluruh fasilitasnya sudah mumpuni dan sudah bisa mengakomodir seluruh kebutuhan praktik siswa,” tandasnya.
Tarigan juga menjelaskan, uji kompetensi merupakan ujian praktek terakhir yang harus dihadapi siswa XII untuk mengukur sejauh mana pencapaian prestasi kompetensi keahlian siswa selama tiga tahun belajar di sekolah.
Bagi siswa yang dinyatakan lulus, sambungnya. Kita berikan sertifikat kompetensi yang bisa mereka gunakan ketika ingin bekerja di dunia usaha dan industri.
“Jadi praktikum ini bukti bahwa siswa lulus bukan cuma dengan selembar kertas, tetapi skill mereka juga sudah harus teruji. Itu sebabnya uji kompetensi merupakan proses penjaminan mutu pendidikan sekaligus menjadi bahan bagi siswa saat lulus dan kompetensinya benar-benar diakui di dunia kerja,” tuturnya.
“Apalagi kami juga terikat kerjasama dengan kurang lebih 150 dunia usaha dan dunia industri yang tersebar diberbagai wilayah, Jadi kami berupaya seluruh lulusan SMK Taruna Bhakti memenuhi standar kompetensi yang diharapkan dari industri tersebut. Itu sebabnya banyak lulusanSMK Taruna Bhakti diminati dunia industri. Selain siswanya juga kita bekali dengan kemampuan berwira usaha,” pungkas Ramadin Tarigan, ST. (Agus)