Swara Pendidikan (Limo, Depok)– Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Depok menyelenggarakan kegiatan pembinaan bagi para pengurusnya, pada Jumat (22 Agustus 2025) di Aula Serbaguna Kecamatan Limo.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kota Depok, Suhyana, M.Pd., Ketua IGTKI Kota Depok, Ai Miswati, S.Pd., Aug, Ketua PGRI Kota Depok, H. Nisar Salim, S.Pd, Sekretaris PGRI Kota Depok, Dudung Badrujaman, S.Pd, serta 80 pengurus IGTKI dari seluruh kecamatan di Kota Depok.
Ketua IGTKI Kota Depok, Ai Miswati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin organisasi yang bertujuan menyamakan persepsi, memperkuat sinergi, serta mendorong inovasi dalam menghadapi tantangan pendidikan anak usia dini, terutama dengan adanya kurikulum baru dan perkembangan era digital.
“Kegiatan ini adalah bentuk komitmen IGTKI dalam mempersiapkan para pengurus agar lebih profesional dan inovatif. Kami ingin memastikan bahwa IGTKI terus memberikan kontribusi terbaik bagi pendidikan anak usia dini di Kota Depok,” ungkap Ai Miswati.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Depok, H. Nisar Salim, S.Pd, menyoroti isu yang belakangan viral mengenai pandangan bahwa guru merupakan beban Negara.
“Kita tidak hanya melihat dari sisi negatif. Justru hal ini harus menjadi pengingat bahwa guru adalah tanggung jawab negara. Negara wajib memperhatikan dan mensejahterakan guru sebagai ujung tombak pendidikan,” kata Nisar.
Di kesempatan sama, memberikan kepada Kabid PAUD dan Dikmas, Suhyana, M.Pd, mendapatkan kenang-kenangan dari para pengurus IGTKI, yang akan memasuki masa pensiun pada awal September 2025.
Suhyana mengungkapkan rasa syukur dan harunya atas penghargaan serta kedekatan yang telah terjalin selama ini dengan para guru TK di Depok.
“Saya merasa sangat dihargai dan dekat dengan teman-teman semua. Walaupun saya belum bisa memberikan sesuatu yang besar, saya hanya bisa berdoa agar silaturahmi ini terus terjaga,” tuturnya.
Suhyana berpesan kepada para guru untuk terus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, sebagaimana pesan bijak “Khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya).
“Sebagai guru, kita harus saling bekerjasama, menyelesaikan masalah dengan musyawarah, serta tetap sabar dan ikhlas dalam menjalankan tugas. Jangan hanya fokus pada materi, tapi utamakan keberkahan dan kebermanfaatan hidup,” pesannya. (Amr)