IBH : Jika Terpilih Akan Jadikan Depok Kota Maju dan Berbudaya

by Redaksi
0 Komentar 245 Pembaca

IBH Balon Wali Kota Depok 2020-2024 dari PKS

Swara Pendidikan.co.id (DEPOK) – Jika terpilih Imam Budi Hartono atau yang akrab disapa IBH siap menjadikan Depok kota maju dan berbudaya.

Hal itu disampaikan IBH saat bincang santai bersama sejumlah awak media di Hotel Bumi Wiyata, Margonda, Depok, Rabu (1/7/2020).

IBH menyebut dalam pembangunan sebuah kota, bahkan Negara, harus dua hal dilakukan. Pertama, maju fisiknya, kedua, maju manusianya melalui budaya.

Maju disini, kata IBH, dikembangkan oleh fisik dan sumber daya manusia (SDM) nya, serta budaya. Sebagai contoh ujar IBH, cara membuang sampah.

“Bagaimana cara memilah sampah menjadi nilai ekonomis seperti bikin pupuk kompos, itu budayanya yang akan kita dibangun,” katanya.

Karena itu, lanjutnya, jika terpilih menjadi Wali Kota Depok, prioritas utamanya adalah melahirkan SDM yang unggul dan mengembangkan budayanya, serta memikirkan aspek-aspek pendukung lainnya, baik dari segi program, maupun sarana dan prasarana.

IBH juga berjanji, jika terpilih nanti, akan membangun 5000 pengusaha baru di Kota Depok agar pengangguran bisa mendapatkan pekerjaan. Serta membangun perekonomian Kota Depok agar pendapatan asli Daerah (PAD) meningkat.

“Untuk tingkat kelurahan harus ditingkatkan SDMnya, kita akan berikan anggaran stimulus sebesar Rp 5 miliar tiap kelurahan. Harapannya dengan dana sebesar itu, setiap kelurahan di Depok mampu mengelola wilayahnya sendiri. Mulai dari Lurahnya, Sekelnya, serta Kasinya harus terampil membangun wilayahnya sendiri,” papar IBH.

IBH mengaku punya cara pikir out of the box dalam konsep pembangunan.

“Itu modal cukup buat saya untuk menyaingi reputasi incumbent Mohammad Idris,” ujar anggota DPRD Jawa Barat yang yang digadang-gadang bakal calon kuat Wali Kota Depok periode 2020-2024 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (gus)

Baca juga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!