
SWARA PENDIDIKAN (PANCORANMAS, DEPOK) – Pelepasan siswa/siswi SMPN 2 Depok kelas IX angkatan 45 di halaman sekolah bertajuk “Bersama mengukir prestasi menuju generasi berahklak mulia” di gelar secara sederhana. Kamis (16/06/22).
Kegiatan dihadiri Camat Pancoranmas, Lurah Depok jaya, Kapolsek Panmas, Ketua Komite SMPN 2, Kepsek SMPN 30, SMPN 10, SMPN 19, dan SMPN 16 serta orang tua dan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, H. Wijayanto yang berkesempatan hadir dan ikut mengiringi pelepasan siswa/siswi kelas IX angkatan 45 memberikan apresiasi kepada pihak sekolah yang menggelar acara tersebut secara sederhana dan penuh makna.
“Hari ini saya berkesempatan melepas, menyerahkan kembali putra-putri yang dititipkan di SMPN 2 kepada orang tua siswa dalam acara pelepasan atau perpisahan yang dilaksanakan secara sederhana dan penuh makna. Ini sesuai dengan arahan saya kepada seluruh kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan perpisahan secara sederhana, penuh makna dan tetap menjaga prokes serta tidak memberatkan orang tua, dan hari ini saya buktikan bahwa SMPN 2 telah melaksanakan instruksi Kepala Dinas,” ujar Kadisdik, Wijayanto mengawali sambutan.
Dia juga ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi mensukseskan kegiatan ini.
“Semoga apa yang di dedikasikan mendapat pahala dari Alloh swt,” katanya.
Kadisdik juga menyampaikan ucapkan selamat kepada anak-anak kelas IX angkatan 45 yang lulus tahun ini sebanyak 362 siswa.
“Semoga Ananda semua semakin sukses di kemudian hari. Bukan hanya di dunia tapi juga di akherat,” Aamiin. Imbuhnya.
Kadisdik juga mengingatkan bahwa pada 1 Juli sudah mulai memasuki proses PPDB untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
“Saya ingin pastikan anak-anak lulusan SMPN 2 bisa melanjutkan semua ke sekolah yang lebih tinggi,” tandas Wijayanto
“Ananda semua bisa memilih SMA, SMK, atau MA baik negeri atau swasta atau mungkin ada yang ingin melanjutkan ke pesantren, atau lainnya sesuai dengan minatnya. Silahkan. Intinya saya ingin pastikan pihak sekolah bisa mengawal anak-anak melanjutkan pendidikannya,” ujar Wijay.
Wijay juga berjanji dalam satu bulan setelah ini, akan mengevaluasi apakah kepsek melaporkan sudah atau belum semua peserta didiknya tersalurkan ke sekolah-sekolah negeri ataupun swasta.
“Kalau belum sampaikan kepada saya, nanti kita cari jalan supaya tetap melanjutkan. Karena saya punya target menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun,” tuturnya.
Wijayanto juga menegaskan bahwa disdik menilai pendidikan, kinerja pendidikan atau kinerja akreditasi sekolah dengan empat hal.
Pertama, kelulusannya. Artinya kualitas atau produk dari pembelajarannya. Tadi disebut alhamdulillah lulus 100 persen. Itu membuktikan bahwa walaupun dalam dinamika pandemi yang luar biasa, tiap sekolah bisa menyelesaikan seluruh tugasnya menghantarkan anak-anak lulus semua.
Dari 3 tahun belajar di SMP, di tahun pertama, cuma dapat satu semester, di tahun ke tiga, dapat mulai dari Maret. Jadi selebihnya termasuk online dan main game. Tapi itupun di sisa waktu PTMT atau pembelajaran tatap muka terbatas.
Makanya saat pembelajatan mulai 100 persen efektif per Maret, semua kita tuntaskan. Kita push, kita selesaikan sisa-sisa PR PR kita, dan alhamdulillah pihak sekolah bisa menyelesaikan, sehingga kemarin dinyatakan lulus 100 persen.
Kedua, saya menilai sekolah dari proses pembelajarannya. Saya ingin sampaikan walaupun kondisi tidak memungkinkan secara ideal, tetapi proses pembelajaran di SMPN 2 sangat efektif. Banyak sekolah-sekolah gagap dan bermasalah ketika kasus pandemi seperti ini. Tetapi SMPN 2 dengan segala kreativitas dan inovasi, dengan anak-anaknya yang cerdas dan kritis juga melek IT, proses pembelajaran lewat daring atau online tetap berjalan efektif.
Ketiga, saya menilai satuan pendidikan dengan mutu gurunya. Tidak bisa dipungkiri walaupun tidak ada istilah sekolah favorit, karena sekarang gunakan zonasi. Berbeda di zaman saya sekolah yang pakai NEM (nilai ebtanatas murni). Dan yang patut kita syukuri adalah, SMPN 2 ini termasuk SMP favorit di Kota Depok. Tentunya ada alasan. Alasannya adalah yang ketiga tadi, yaitu mutu gurunya. Jadi guru-guru di SMPN 2 ini bermutu.
Keempat, dari manajerial atau manajemen pengelolaan sekolah. Dalam hal ini adalah kepala sekolah. Pak Salim dengan segala pengalamannya di amanahkan mengawal sekolah yang sebelumnya ada pak Marno, pak Purnomo. Sekolah ini benar-benar menjadi bagus karena manajernya bagus. Karena itu saya sampaikan bahwa akreditasi SMPN 2 memiliki akreditasi A.
Di penghujung sambutan, Wijayanto mendoakan seluruh lulusan SMPN 2 itu, 30 tahun nanti menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.
“Saya ingin dengar, 30 tahun kemudian, lulusan SMPN 2 Kota Depok ada yang jadi menteri, dokter, pengusaha, pengacara, dan semuanya masuk surga. Aamiin,” ucapnya.
“Saya selalu bilang kepada semua kepala sekolah, saya ingin murid-muridnya yang ada di Kota Depok selain cerdas harus berkarakter. Cerdas mengawal dia sukses di dunia, berkarakter untuk dia menjamin sukses di akherat,” tutup Kadisdik Wijayanto.

Salim Bangun : Jangan lupakan jasa guru kalian
Sebelumnya, Kepala SMPN 2 Depok, Salim Bangun pada sambutan pelepasan siswa/siswi kelas IX angkatan 45 menyampaikan ucapan terimakasih kepada Komite Sekolah dan orang tua siswa dan OSIS yang berkontribusi suksesnya pelaksanaan acara ini.
Salim menyebut, kegiatan ini semua dikerjakan oleh komite, orang tua siswa, dan OSIS.
Salim mengingatkan kepada siswa kelas IX angkatan 45 yang lulus tahun pelajaran 2021-2022 untuk tidak melupakan almamater.
“Ada pertemuan ada perpisahan. Tapi kami percaya bahwa perpisahan itu diantara kita hanya berpisah secara fisik saja, namun hatimu hatiku satu jua,” ujar Salim berlantun.
“Tadi dari OSIS juga sudah nasehatin ke kalian semua. Jangan lupakan SMP Negeri 2 katanya. Maka itu catat, jangan lupakan kami, kenanglah bapak ibu guru kalian sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” ujar Salim mengingatkan.
“Harapan saya, mudah-mudahan apa yang kalian cita-citakan terlaksana dan bisa kesampean. Keinginan kalian masuk ke SMA atau SMK, insyaAlloh masuk,” pungkasnya. (harlis)