Swara Pendidikan (Cipayung, Depok)- Guru SDN Pondok Terong 4, Anis Choerunnisa, S.Pd, mengaku mendapatkan banyak manfaat setelah mengikuti ajang Guru Berprestasi yang diselenggarakan di Kecamatan Cipayung.
“Saya merasa mendapatkan banyak masukan berharga terkait praktik baik pembelajaran, yang kemudian dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa,” kata Anis, guru kelas VI SDN Pondok Terong 4, saat ditemui di sekolahnya, Senin (11/8/2025).
Dalam ajang tersebut, Anis mempresentasikan praktik baik pembelajaran matematika melalui pemanfaatan aplikasi Geogebra dan media permainan Ular Tangga.
“Matematika sering dianggap sulit oleh siswa. Jadi saya berusaha bagaimana caranya agar mereka bisa mengerti, aktif, dan menikmati proses belajar. Dengan media ini, mereka bisa belajar sambil bermain,” ungkapnya.
Anis menjelaskan bahwa penggunaan Geogebra membantu siswa memvisualisasikan konsep matematika secara lebih dinamis. Sementara Ular Tangga digunakan sebagai alat permainan edukatif yang memperkuat pemahaman siswa terhadap materi. Ia juga memberikan siswa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menantang mereka untuk menemukan gambar misteri melalui koordinat yang mereka tentukan sendiri.
“Setelah menerapkan metode ini, alhamdulillah siswa menjadi lebih ceria, semangat, dan menikmati pembelajaran. Ada perubahan positif dari sisi keaktifan dan pemahaman mereka,” kata Anis.
Ajang Guru Berprestasi bukanlah hal baru bagi Anis. Ia telah mengikuti lomba serupa pada tahun 2018 dan berhasil meraih juara tiga. Tahun ini pun ia kembali meraih juara tiga, namun dengan tantangan yang berbeda.
“Kalau dulu hanya ada tes tertulis dan wawancara, sekarang lebih kompleks karena melibatkan penggunaan teknologi digital. Ini mendorong kami para guru untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan zaman,” jelasnya.
Di akhir wawancara, Anis mengungkapkan bahwa menjadi guru adalah cita-citanya sejak kecil. Hingga kini, ia tetap mencintai profesinya yang memungkinkan dirinya berinteraksi langsung dengan siswa dan memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan mereka.
“Pendidikan bukan hanya membentuk, tapi juga mengembangkan potensi anak, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik melalui proses pengajaran dan pelatihan,” tutupnya. (Amr)