Swara Pendidikan (Bojongsari, Depok) – Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 menjadi momentum bagi para guru untuk meneladani semangat dan keteladanan para pejuang bangsa. Hal itu disampaikan Muhammad Fajri, guru SDN Duren Seribu 03, saat ditemui di ruang perpustakaan sekolah, Senin (10/11/2025).
Menurut Fajri, makna Hari Pahlawan tidak hanya sekadar mengenang jasa para pejuang kemerdekaan, tetapi juga menjadi refleksi bagi pendidik untuk meneladani sikap dan nilai perjuangan mereka dalam mendidik generasi muda.
“Peringatan 10 November adalah bagaimana kita, sebagai guru, dapat mencontoh sikap dan keteladanan para pendiri bangsa. Nilai perjuangan mereka bisa menjadi inspirasi untuk kita yang kini berjuang membangun generasi penerus,” ungkap Fajri.
Dia mencontohkan sosok Jenderal Sudirman sebagai teladan nyata perjuangan tanpa pamrih. Dalam usia muda, 30 tahun, Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya melawan penjajah meskipun dalam kondisi sakit.
“Beliau tetap berjuang meski harus ditandu, tidak pernah meninggalkan salat wajibnya, dan menunjukkan disiplin luar biasa. Dari perjuangan itulah kita bisa menikmati kemerdekaan yang kita rasakan saat ini,” tutur Fajri.
Lebih lanjut, Fajri berharap momentum Hari Pahlawan tidak sekadar dirayakan secara seremonial, tetapi dijadikan sarana untuk menumbuhkan semangat kontribusi positif bagi bangsa.
“Mudah-mudahan Hari Pahlawan ini tidak hanya menjadi euforia sesaat, tapi menjadi dorongan bagi generasi penerus untuk memberikan sumbangsih nyata, sekecil apa pun, dalam membangun negeri,” harapnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya membangun karakter disiplin dan bertanggung jawab sejak dini.
“Dimulai dari hal kecil, seperti bangun pagi, belajar dengan sungguh-sungguh, dan menghindari kebiasaan membuang waktu dengan hal yang tidak produktif seperti bermain gawai berlebihan. Semua itu adalah bentuk perjuangan modern,” tutup Fajri. (Dib)




