Swara Pendidikan (Cinere, Depok) — SDN Pangkalan Jati 1 menyelenggarakan Gebyar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Marketday bertema jajanan khas Betawi, pada Selasa (24/6/2025). Kegiatan ini mengangkat kearifan lokal budaya Betawi sebagai bentuk edukasi sekaligus pelestarian nilai-nilai budaya kepada siswa.
Seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 menampilkan berbagai bentuk kekayaan budaya Betawi, mulai dari pameran makanan tradisional, musik khas, pakaian adat, tari-tarian tradisional, hingga drama kolosal (Lenong). Penampilan lain juga termasuk lagu Ondel-Ondel, permainan perkusi, serta presentasi budaya oleh siswa.
Kepala SDN Pangkalan Jati 1, Hj. Siti Husna, S.Pd., M.M menjelaskan kegiatan gebyar karya P5 ini merupakan bagian dari program sekolah dalam membentuk karakter pelajar Pancasila.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pengenalan budaya atau ajang pameran, tetapi wadah bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai yang mereka dapatkan selama mengikuti P5. Ini adalah bagian dari penguatan karakter melalui pengalaman belajar yang kontekstual dan relevan dengan lingkungan sekitar,” jelas Hj. Siti Husna.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan orang tua sangat penting dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka bisa melihat langsung proses belajar anak. “Saya sangat mengapresiasi antusiasme semua pihak. Semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi siswa untuk terus berkarya dan mencintai kebudayaan lokal, baik Betawi maupun Jawa Barat,” tambahnya.
Ketua Pelaksana kegiatan, Wiwin Nurmawati, S.Pd menjelaskan pelaksanaan P5 yang terbagi berbagai tema yang dapat dipilih sekolah. Setelah sebelumnya mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”.
“Kami memilih budaya Betawi karena secara geografis lingkungan sekolah sangat dekat dengan Jakarta. Walaupun kami berada di wilayah Jawa Barat, namun banyak warga di sekitar kami yang merupakan keturunan Betawi,” kata Wiwin.
Ia berharap dengan kegiatan ini para siswa dapat memahami, mencintai, dan melestarikan budaya Betawi, termasuk mengenal lebih dalam aspek kuliner, musik, busana, dan kesenian tradisional lainnya. (Amr)