Swara Pendidikan.co.id (JAKARTA) – Figur Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur DKI Anies Baswedan dinilai cocok sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dua nama tersebut diusulkan oleh Politikus PDIP Effendi Simbolon dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (30/05/21).
Menurutnya duet Puan – Anies, merupakan pasangan yang tepat di Pilpres 2024. Karena kedua dinilai representasi sekaligus rekonsiliasi antara nasionalis dan religius.
Dia menambahkan, jika Puan-Anies di duetkan, maka akan sulit dibendung.
“Mau cari celah dimana lagi coba, kalau nasionalis dan religius sudah bersatu,” katanya.
Effendi Simbolon mengaku kurang tertarik jika Puan Maharani dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sebab menurutnya, duet kedua figur ini tidak melahirkan situasi politik yang baru.
“Kalau menurut saya sih gak ada yang news-lah itu jika duet Puan-Prabowo,” tandasnya dan berharap Gerindra mendukung hal ini.
Pasalnya, lanjut Effendi Simbolon. Secara hitung-hitungan, PDIP 24 persen, Gerindra 13 persen. Itu belum mencukupi perolehan suara di atas 40 persen. Jika dimunculkan duet Puan-Prabowo.
Tapi kalau itu dikombinasi dengan partainya yang mendukung Mas Anies, itu bisa sesuatu,” pungkasnya.
Andi Sinulingga : Bagaimana kalau Religius-Nasionalis?
Menanggapi statement Politikus PDIP Effendi Simbolon. Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Harianto Sinulingga atau yang akrab disapa bang Ucok menilai dua nama yang dipasangkan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang merupakan upaya untuk menutupi isu Ganjar Pranowo di kandang Banteng yang sudah semingggu ini masih menghiasi perbincangan diruang publik.
“Pertama, isu Puan-Anies ini bisa dimaknai upaya untuk menutup isu Ganjar di kandang Banteng yang semingggu ini masih menghiasi perbincangan publik,” ungkap bang Ucok kepada jurnalis Swara Pendidikan. Minggu (30/05/21).
“Kedua, Isu Puan-Anies ini jika bergulir, maka berpotensi mendongkrak popularitas Puan, karena akan jadi perbincangan publik,” ujarnya.
Dia menyebut, yang sebenarnya paling Ideal itu adalah Anies-Puan karena elektabilitas Gubernur DKI Anies Baswedan Anies jauh lebih tinggi dibanding figur Ketua DPR RI Puan Maharani. Katanya.
“Jadi sekarang gantianlah, biar religius memimpin berpasangan dengan PDIP yang klaimnya nasionalis,” tandas pria asal Aceh yang dikenal kritis. (Taufik Hidayat)
