Swara Pendidikan (Bogor) – Dr. Riza Pertiwi, M.Pd adalah salah satu Pengawas dan pembina Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta yang ada di Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) wilayah 2 Jawa Barat, Kota Bogor dan Depok.
Sebelum jadi Pengawas, Riza adalah seorang Guru, terakhir mengajar di SMAN 4 Depok. “saya mengajar sejak tahun 1996, kala baru lulus dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta atau sekarang bernama Universitas Jakarta (UNJ) jurusan PPKn,” ungkapnya, saat awak Swara Pendidikan hubungi lewat jaringan seluler. Ahad (20/8/23)
Riza diangkat menjadi pengawas pada 27 Oktober 2021. Walaupun sudah beralih profesi dari pengajar menjadi Pengawas, dirinya tetap mencintai profesi pengajar.
“menjadi guru atau pengajar merupakan ibadah, pekerjaan yang sangat mulia. Mulia di dunia maupun di akhirat,” katanya.
Riza memahami, Pengawas sekolah merupakan bagian dari pendidikan. Bertugas membantu kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Menurutnya, adanya pengawas sekolah harus memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan agar mutu pembelajaran menjadi lebih baik.
“Upaya perbaikan harus terus ditingkatkan, dengan melakukan pelatihan dan Bimlat Sosialisasi IKM pada sekolah-sekolah binaan,” ujar Riza.
Riza memiliki 12 Binaan SMA Negeri dan Swasta yang menjadi tanggungjawabnya, yaitu; SMAN 2 Depok, SMAN 10 Depok, SMAN 14 Depok, SMAS Lazuardi GCS Depok, SMAS Putra Bangsa, SMAS Yaspen Tugu Ibu, SMAIT Rahmaniyah Depok, SMAS Muhammadiyah Sawangan Depok, SMAS Islamiyah Sawangan Depok, SMAS Pelita Depok, SMAS PGRI 4 Bogor dan SMAS Kamandaka Bogor.
Ia menjelaskan, tentang kendala yang dihadapinya dalam Penerapan IKM. “masih adanya miskonsepsi tentang pemahaman IKM, seperti adanya beban administrasi yang berat tentang IKM, khususnya dalam penyusunan perangkat ajar dan assesmen yang menjadi tugas utama guru dalam penerapan IKM,” jelasnya.
Riza menyadari apa yang menjadi kendala secara umum dan keterbatasan kapasitasnya, maka dirinya terus meningkatkan pengembangan diri, dan lebih profesional untuk kemajuan dunia pendidikan.
“Karena dalam menghadapi disrupsi teknologi pendidikan yaitu pacuan kompetensi antara skill dan pengetahuan, hanya orang-orang yang mau belajar, berusaha keras, beradaptasi dan terus melakukan perubahan diri yang akan memenangkan kompetensi ini,” tandasnya
Sosok yang dikenal energik ini menambahkan, “Hanya orang-orang hebat dapat menghasilkan karya karya hebat namun pengawas hebat dapat menghasilkan guru dan orang orang hebat,” imbuhnya
Pendidikan dan Prestasi
Wanita yang lahir dan besar di Jakarta ini, cita-citanya menjadi Dosen. Pernah mengajar di Pasca Sarjana Universitas Negeri Jkarta (UNJ) jurusan Manajemen Pendidikan. Mata Kuliah yang diambil adalah Metodelogi Penelitian, Supervisi Pendidikan, serta Monitoring dan Evaluasi (Monev) pendidikan.
Adapun jenjang pendidikan dan prestasinya
- Pendidikan S-1 di IKIP Jakarta Jurusan PPKn
- Pendidikan S-2 di UNJ jurusan Manajemen Pendidikan, dan S-3 jurusan
- Menghasilkan banyak tulisan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Best Praktik, dan Jurnal.
- Pada saat menempuh S-3 (Program Doktor) jurnal yang ditulisnya sempat tembus Jurnal Internasional
- Lahir dari keluarga Militer, ibu dari dua anak ini dalam menjalankan hidupnya sangat disiplin, maka tidak heran jika pernah beberapa kali meraih prestasi dan penghargaan.
- Anugerah Konstitusi Guru PPKN, Peringkat ke dua Tingkat Nasional, tahun 2015. Dan Juara 1 anugrah Konstitusi Guru PPKn, tingkat Provinsi.
Prinsip yang dimilikinya sebagai seorang pengawas adalah, belajar Harus keras, cerdas dan tuntas.
“happy, enjoy dan semangat dalam mengamalkan ilmu, dan terus meningkatkan diri dengan terus belajar sepanjang hayat, dari buaian sampai liang lahat. Life long learning,” pesan Riza. (Nj)