Swara Pendidikan (Kota Depok)- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menggelar Workshop Konvensi Hak Anak (KHA) bagi para Kepala Sekolah Dasar Negeri dan Swasta se-Kota Depok selama dua hari, Selasa dan Rabu (10–11 September 2025) di Gedung Baleka 2, lantai 10, Kota Depok. Kegiatan dibuka resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, S.Pd, M.M, yang didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Depok, Raden Muchamad Zakkya Fauzan.
Workshop dilaksanakan oleh Disdik, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok selaku narasumber. Hari pertama workshop diikuti oleh kepala sekolah dan guru dari SD Negeri, sementara hari kedua diikuti oleh peserta dari SD Swasta.
Fokus pada Peningkatan Pemahaman Hak Anak
Salah satu narasumber, Kepala Bidang Pengembangan Kota Layak Anak (PKLA) DP3AP2KB Kota Depok, Ima Halimah menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para pendidik mengenai pentingnya pemenuhan dan perlindungan hak anak, khususnya di lingkungan sekolah.
“Tenaga pendidik harus terlatih dalam Konvensi Hak Anak karena mereka berinteraksi langsung dengan anak setiap hari. Mereka harus memahami hak-hak anak yang wajib dipenuhi dan dilindungi, terutama selama anak berada di lingkungan pendidikan,” jelas Ima.
Ia menambahkan, mengingat sekitar 8 jam dalam sehari anak-anak menghabiskan waktu di sekolah, maka sudah sepatutnya satuan pendidikan menjadi tempat yang aman dan ramah bagi mereka.
“Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi para pendidik dan pemangku kepentingan dalam menerapkan prinsip-prinsip KHA di lingkungan sekolah. Ini penting untuk mendukung terbentuknya budaya sekolah yang ramah anak serta mendukung pemenuhan hak anak secara optimal, baik di sekolah maupun di masyarakat,” imbuhnya.
Menurut Ima, melalui kegiatan ini, para kepala sekolah dan guru didorong menjadi agen perubahan yang aktif mempromosikan dan melindungi hak-hak anak, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada para pendidik agar mampu menjalankan peran strategis dalam mewujudkan Depok sebagai Kota Layak Anak (KLA)” pungkasnya. (Amr)