Swara Pendidikan.co.id – (Depok)
Menurut Ketua Jaman Kota Depok Diddy Kurmiawan mengatakan pemahaman masyarakat hingga saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa sistem politik itu bukan urusan mereka melainkan urusan pemerintah, sehingga masyarakat masih ada yang dibodoh-bodohi atau diberikan janji–janji manis. Dalam realitanya atau penerapannya tidak sesuai dengan yang telah dijanjikan ketika sudah berhasil duduk dalam lingkaran kekuasaan,”kata Diddy memulai pembicaraannya dengan wartawan Swara Pendidikan dirumahnya Kamis (8/11).
“Nah disini pentingnya Pendidikan Politik juga sering disebut pembelajaran atau sosialisasi politik. Secara umum didefinisikan sebagai proses menyampaikan gagasan,pembentukan, pengembangan sikap dan perilaku politik. Pengertian pendidikan politik itu sendiri juga sangat tergantung perspektif yang digunakan seseorang.”
“Sesungguhnya dalam sebuah politik, terdapat kajian–kajian penting mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik bagaimana warga terlibat berpartisipasi dalam mengawal kebijakan maupun mengawasi roda sistem pemerintahan agar melaksanakan sesuai kaidah – kaidahnya bagi kelangsungan hajat hidup masyarakat,”paparnya.
Ketua Jaman juga mengajak agar masyarakat harus jeli terhadap orang – orang yang dipilihnya jangan salah kaprah sampai terulang secara terus menerus dibodohi . Apalagi tergiur karena uang ataupun tebar pesona calon yang dipilihnya. Karena itu harus berpikir kritis dan sadar politik untuk memilih caleg atau Presiden sekalipun.Karena akan berdampak bagi kelangsungan hidup masyarakat dalam lima tahun mendatang.
Sebagai aktifis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, ia juga mengatakan pendidikan politik harus mengetahui persoalan yang dihadapi masyarakat atas dampak kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat yang segera mungkin harus dirubah.
“Tidak penting melihat drama politik yang sering muncul oleh para elite politik, apalagi ikut – ikutan emosi, cukup bagi masyarakat melihat orang yang akan dipilihnya . Apa ide dan gagasannya. Dan apa yang sudah dikerjakan,”ajaknya.
“Orang yang akan dipilih bukan hanya datang berdiskusi lalu ngopi bareng dan minta didukung melainkan harus tahu persoalan serta dapat memberikan solusi atas apa yang dihadapi masyarakat pemilihnya. Intinya orang yang akan dipilihnya mau berbuat apa? Apa sih yang mau dikerjakannya lima tahun kedepan untuk memperjuangkan nasib banyak orang,”ucapnya.
Dirinya juga mencontohkan ketika calon legislatife bersosialisasi disalah satu kampung menjanjikan pembangunan untuk jalan, padahal menurutnya itu merupakan kewajiban pemerintah dan kewajiban anggota dewan untuk mengawasi pemerataan pembangunan.
“Kalau cuma pembangunan infrastruktur, dan membuat regulasi serta kegiatan peringatan seremonial, itukan sudah seharusnya, tapi ketika ada persoalan ekosistem, atau lingkungan sosial terganggu para penguasa harus hadir memberikan solusi,”contohnya.
Menutup pembicaraannya Diddy berharap dijaman now isi dan arahan pendidikan politik merupakan gagasan – gagasan perubahan sosial dan ekonomi serta ekosistem yang saling terkait agar generasi yang akan datang dapat merasakan manfaat dan lebih peduli terhadap lingkungannya. (rul)