ADVERTISEMENT
  • Disclaimer
  • KARIR
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami
  • Wawancara
Tuesday, May 13, 2025
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Diddy Kurniawan :Pendidikan Politik Bukan Sekedar Memilih Penguasa

by Redaksi
23 August 2021
in Opini, Suara Publik
0
Diddy Kurniawan :Pendidikan Politik Bukan Sekedar Memilih Penguasa
          

Swara Pendidikan.co.id – (Depok)

Menurut Ketua Jaman Kota Depok Diddy Kurmiawan mengatakan pemahaman masyarakat hingga saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa sistem politik itu bukan urusan mereka melainkan urusan pemerintah, sehingga masyarakat masih ada yang dibodoh-bodohi atau diberikan janji–janji manis. Dalam realitanya atau penerapannya tidak sesuai dengan yang telah dijanjikan ketika sudah berhasil duduk dalam lingkaran kekuasaan,”kata Diddy memulai pembicaraannya dengan wartawan Swara Pendidikan dirumahnya Kamis (8/11).

“Nah disini pentingnya Pendidikan Politik juga sering disebut pembelajaran atau sosialisasi politik. Secara umum didefinisikan sebagai proses menyampaikan gagasan,pembentukan, pengembangan sikap dan perilaku politik. Pengertian pendidikan politik itu sendiri juga sangat tergantung perspektif yang digunakan seseorang.”

“Sesungguhnya dalam sebuah politik, terdapat kajian–kajian penting mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik bagaimana warga terlibat berpartisipasi dalam mengawal kebijakan maupun mengawasi roda sistem pemerintahan agar melaksanakan sesuai kaidah – kaidahnya bagi kelangsungan hajat hidup masyarakat,”paparnya.

BACA JUGA

Militerisasi Pendidikan di Jabar: Solusi untuk Anak Nakal atau Masalah Baru?

MERAJUT KEKUATAN, MEMBANGUN MASA DEPAN GURU BERSAMA PGRI KOTA DEPOK

Depok 26 Tahun: Saatnya Maju Bersama Masyarakat

PENOBATAN GELAR PAHLAWAN SUHARTO, BAGAIMANA NASIB GURU SEJARAH?

Ketua Jaman juga mengajak agar masyarakat harus jeli terhadap orang – orang yang dipilihnya jangan salah kaprah sampai terulang secara terus menerus dibodohi . Apalagi tergiur karena uang ataupun tebar pesona calon yang dipilihnya. Karena itu harus berpikir kritis dan sadar politik untuk memilih caleg atau Presiden sekalipun.Karena akan berdampak bagi kelangsungan hidup masyarakat dalam lima tahun mendatang.

Sebagai aktifis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, ia juga mengatakan pendidikan politik harus mengetahui persoalan yang dihadapi masyarakat atas dampak kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat yang segera mungkin harus dirubah.

“Tidak penting melihat drama politik yang sering muncul oleh para elite politik, apalagi ikut – ikutan emosi, cukup bagi masyarakat melihat orang yang akan dipilihnya . Apa ide dan gagasannya. Dan apa yang sudah dikerjakan,”ajaknya.

“Orang yang akan dipilih bukan hanya datang berdiskusi lalu ngopi bareng dan minta didukung melainkan harus tahu persoalan serta dapat memberikan solusi atas apa yang dihadapi masyarakat pemilihnya. Intinya orang yang akan dipilihnya mau berbuat apa? Apa sih yang mau dikerjakannya lima tahun kedepan untuk memperjuangkan nasib banyak orang,”ucapnya.

Dirinya juga mencontohkan ketika calon legislatife bersosialisasi disalah satu kampung menjanjikan pembangunan untuk jalan, padahal menurutnya itu merupakan kewajiban pemerintah dan kewajiban anggota dewan untuk mengawasi pemerataan pembangunan.

“Kalau cuma pembangunan infrastruktur, dan membuat regulasi serta kegiatan peringatan seremonial, itukan sudah seharusnya, tapi ketika ada persoalan ekosistem, atau lingkungan sosial terganggu para penguasa harus hadir memberikan solusi,”contohnya.

Menutup pembicaraannya Diddy berharap dijaman now isi dan arahan pendidikan politik merupakan gagasan – gagasan perubahan sosial dan ekonomi serta ekosistem yang saling terkait agar generasi yang akan datang dapat merasakan manfaat dan lebih peduli terhadap lingkungannya. (rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

BeritaTerkait

Militerisasi Pendidikan di Jabar: Solusi untuk Anak Nakal atau Masalah Baru?
GURU MENULIS

Militerisasi Pendidikan di Jabar: Solusi untuk Anak Nakal atau Masalah Baru?

by Redaksi
12 May 2025
0
0

Guru Menulis - Opini

Read more
MERAJUT KEKUATAN, MEMBANGUN MASA DEPAN GURU BERSAMA PGRI KOTA DEPOK

MERAJUT KEKUATAN, MEMBANGUN MASA DEPAN GURU BERSAMA PGRI KOTA DEPOK

10 May 2025
0
Depok 26 Tahun: Saatnya Maju Bersama Masyarakat

Depok 26 Tahun: Saatnya Maju Bersama Masyarakat

28 April 2025
0

PENOBATAN GELAR PAHLAWAN SUHARTO, BAGAIMANA NASIB GURU SEJARAH?

22 April 2025
0

Kebijakan Politik Mempengaruhi Pendidikan, Mengapa Guru Masih Relatif Bersikap Apolitis?

15 April 2025
0

Perubahan Dalam Persepektif Pendidikan Saat Ini

7 April 2025
0
Next Post
SEKEDAR TEORI KONSPIRASI SEPUTAR MORATORIUM PROSES PERIZINAN BANGUNAN DI DEPOK

SEKEDAR TEORI KONSPIRASI SEPUTAR MORATORIUM PROSES PERIZINAN BANGUNAN DI DEPOK

ADVERTISEMENT

2025 © swarapendidikan.co.id

  • Disclaimer
  • KARIR
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami
  • Wawancara
No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KARIR
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami
  • Wawancara

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In