Kota Depok telah menapaki perjalanan panjang selama 26 tahun. Berbagai capaian telah diraih, namun tantangan di masa depan masih terbentang luas. Menuju Depok yang maju, berkelanjutan, dan sejahtera, diperlukan fokus pada beberapa aspek kunci.
Pertama, pembangunan infrastruktur harus terus diperkuat. Jalan, jembatan, transportasi, dan fasilitas umum yang memadai akan meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup warga. Kedua, pengembangan perekonomian lokal menjadi penting untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketiga, pendidikan dan kesehatan harus mendapat prioritas utama sebagai investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia unggul.
Di sisi lain, pengelolaan lingkungan yang efektif juga harus menjadi perhatian, agar kemajuan tidak mengorbankan kualitas hidup dan kelestarian alam.
Namun, perjalanan ini tidak bebas dari tantangan. Pertumbuhan penduduk yang pesat menuntut penyediaan layanan dasar yang lebih cepat dan merata. Kemacetan lalu lintas menjadi masalah harian yang harus dipecahkan melalui solusi transportasi terintegrasi. Sementara itu, perkembangan teknologi membuka peluang besar untuk mewujudkan Depok sebagai smart city, yang melayani masyarakat dengan lebih efektif dan transparan.
Menghadapi tantangan tersebut, langkah-langkah strategis diperlukan. Perencanaan kota harus lebih partisipatif dan berbasis kebutuhan riil warga. Pengelolaan pemerintahan harus mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Yang terpenting, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan harus diperkuat, karena kota yang maju adalah kota yang dibangun bersama warganya.
Dalam refleksi Hari Jadi ke-26 ini, Wali Kota Depok mengakui bahwa masih banyak gedung sekolah yang belum representatif. Kondisi ini tentu berdampak pada kualitas pembelajaran. Sebagai Pembina Masyarakat Pemerhati dan Peduli Pendidikan Indonesia (MP3I) dan Ketua GEDOR, saya menilai bahwa melibatkan masyarakat dalam pembangunan pendidikan adalah kunci penting.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui partisipasi aktif, masyarakat dapat ikut merancang, melaksanakan, sekaligus mengawasi program-program pendidikan, sehingga kualitasnya terus meningkat. Selain itu, keterlibatan masyarakat juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada, memperkuat kemitraan dengan pemerintah, dan meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
Partisipasi masyarakat bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan nyata. Dengan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pendidikan, kita menyiapkan fondasi yang kokoh bagi masa depan Kota Depok.
Mari jadikan momen Hari Jadi ke-26 ini sebagai panggilan untuk terus bergerak bersama, membangun Depok yang lebih maju, berkelanjutan, dan sejahtera.
Eman Sutriadi
Ketua: Gerakan Depok Besatu (Gedor)