Swara Pendidikan (Sawangan, Depok)– SDN Sawangan 05 sedang menyusun sejumlah program inovatif untuk tahun ajaran 2025/2026. Salah satu upayanya, yaitu menyelenggarakan workshop pembelajaran mendalam bagi para guru, penerapan 7 pembiasaan anak Indonesia hebat, serta penyusunan jurnal kegiatan siswa.
Kepala SDN Sawangan 05, Erwin Sofan menjelaskan bahwa jurnal kegiatan tersebut dibuat oleh guru kelas masing-masing sebagai alat pemantauan aktivitas keseharian siswa, baik di sekolah maupun di rumah.
“Jurnal dibuat agar bisa terlihat keseharian siswa, seperti bangun pagi, beribadah, makan sehat, berolahraga, belajar, bermasyarakat, hingga tidur lebih awal,” kata Erwin saat ditemui Swara Pendidikan di ruang kerjanya, pada Selasa (22/7/2025),
Ia menyebutkan, saat ini SDN Sawangan 05 memiliki total 365 siswa, termasuk 64 siswa baru. Mengingat program ini merupakan hal baru bagi sekolah, menurutnya dibutuhkan waktu untuk penyesuaian dan adaptasi.
“Program ini akan terus dievaluasi agar pelaksanaannya berjalan optimal,” imbuhnya.
Selain program pembiasaan dan jurnal, SDN Sawangan 05 juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Agustus 2025.
Erwin juga memaparkan bahwa sekolah tengah melakukan persiapan intensif menjelang Lomba-Lomba Pendidikan (LLP) tingkat kota. Siswa dari kelas 3, 4, dan 5 telah diseleksi untuk mengikuti pembinaan dan latihan secara rutin.
“Tahun lalu hasilnya belum maksimal. Insyaallah tahun ini, dengan persiapan yang lebih matang, siswa bisa meraih lebih banyak prestasi,” harapnya.
Tak hanya itu, SDN Sawangan 05 juga menggelar program tambahan bimbingan belajar untuk seluruh kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, terutama bagi siswa yang mengalami ketertinggalan dalam belajar.
Kegiatan ini berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang dilakukan di awal tahun ajaran. Dari sana guru tahu kemampuan siswa dan memberikan intervensi yang sesuai.
“Program ini dilaksanakan tiga kali seminggu setelah jam sekolah, selama satu jam (dua jam pelajaran), dengan fokus pada peningkatan literasi dan numerasi,” jelas Erwin. (Dib)