Swara Pendidikan (Depok) – Kesedihan mendalam terlihat jelas diraut wajah Hikmal Muttaqin, ayah kandung Mahesa Putra siswa kelas XII SMK Lingga Kencana Jurusan Managemant yang ikut menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat bus pariwisata yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana terguling di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/24) sore.
Menurut Hikmal Muttaqin, ayah kandung Mahesa Putra, anaknya merupakan sosok pendiam.
“Mahesa, orangnya gak pernah macam-macam, dia anak pertama, dari 2 bersaudara, adiknya cewek beda 2 tahun, sebelum kejadian Mahesa sempat berkomunikasi via telepon, dia bilang, malam ini (Sabtu, 11/5/24) pulang pak,” ujar Hikmal Muttaqin menirukan ucapan almarhum.
Hikmal Muttaqin mengaku tidak mempunyai firasat apapun, tapi seingatnya, sebelum kejadian, putranya sempat telepon pas ashar.
“Dia videocall ke saya pas lagi digedung selesai acara wisuda, lalu setelah isya saya dapat info mengejutkan, ada kejadian kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana, di daerah Ciater, Subang. Buru-buru saya cari info keberaadaan anak saya. Awalnya belum teridenfikasi, lalu beberapa jam kemudian saya dapat informasi, ternyata salah satu korban yang meninggal dunia, Mahesa Putra, anak saya. Deg, Innalillahi wa inailaihi rajiun, lemes sekujur tubuh saya, mendengar kabar tersebut,” ungkap Hikmal Muttaqin, ayah kandung Mahesa Putra sedih.
Kecelakaan maut yang menimpa bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG didepan Hotel Sariater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (11/5/24) pukul 18.30 WIB, mengakibatkan 11 orang meninggal dunia (9 siswa, 1 guru, dan 1 mahasiswa asal Subang) serta puluhan luka-luka. (ameer)