Swara Pendidikan (Pekansari, Bogor) – Bengkel Akidah bekerjasama dengan pemuda kreatif dan para seniman Bogor menggelar Diskusi Kopi Akustik atau Diskotik bertajuk “Manajemen Akhlak”. Bertempat di Caffe Saung Kuring, Pekansari Bogor. Sabtu (7/9/24)
Acara yang dipadati puluhan pengunjung ini diisi dengan penampilan grup band Jenerio,The Golden Voice of Blind dan The Recinor. Selain itu juga menghadirkan tiga narasumber hebat dengan bidang yang berbeda dr.Haikal Ghifari (CEO OA UKMPPD, Jakarta), Firza Salsabila,S.Psi (Graduate Faculty of Phychology Education Jakarta state University) dan Ust. A. Alwi Basalamah (Tokoh Muda inspiratif dan kepala sekolah Pondok Pesantren Alam Pangrango).
Ketua pelaksana Farhan Kamil mengatakan acara Diskotik dilatarbelakangi oleh fenomena banyaknya anak zaman sekarang yang sudah mulai malas/mageran untuk mengkaji dan mengenali siapa dirinya. Akibatnya tanpa mereka sadari, terjerumus ke hal-hal yang negatif.
“Hal ini diperkuat dengan banyaknya anak-anak muda yang sudah mulai mempunyai dunianya sendiri, tidak menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya dan malas untuk mempelajari ilmu-ilmu agama,” katanya.
Menurutnya diawali dari rasa malas yang keluar akibat dari kemudahan teknologi masa kini dari game, social media, dan masih banyak lagi sehingga membuat para pemuda yang seharusnya bisa produktif dalam hal pengembangan potensi yang berada dalam dirinya justru hari ini malah semakin gak karuan.
“Untuk menyikapi ini, saya dan kawan-kawan berinisiatif untuk membuat wadah sehingga bisa menjadi solusi yang pas bagi para remaja dan pemuda untuk bisa mengeksplore dirinya melakukan hal-hal positif dan yang paling penting mereka tau siapa dirinya dan tuhannya,” tuturnya.
“Saya berharap kegiatan ini dapat terus berjalan, dapat memberikan nilai-nilai positif khususnya dalam nilai keagamaan kepada orang lain kemudian semakin banyak orang-orang yang peduli serta dapat mendukung terhadap cara pandang akidah sesama kaum muslimin, dan dapat menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lilalamiin,” tutupnya.
Acara Diskusi Kopi Akustik ditutup dengan santunan untuk dhuafa dan anak-anak difabel. (Amer)