
Swara Pendidikan.co.id (Jakarta) – Puluhan buruh KSPI dan FSPMI membuktikan ancamannya dengan aksi turun kejalan menuntut pembebasan Anwar Bessy. Kamis (27/05/21)
“Ini merupakan bentuk solidaritas buruh se-Indonesia menuntut dibebaskannya Anwar Bessy dari upaya kriminalisasi,” ujar Edi Kuncoro disela aksi demo.
“Pekerjakan kembali Anwar Bessy plus penuhi hak-haknya sebagai pegawai, ” lanjut Vice President KSPI ini.
Tempat yang sama, Wakil Ketua DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Kardinal mennambahkan,
“Apabila tuntutan ini tidak diindahkan oleh pihak Indomaret maka sesegera mungkin, KSPI akan menyerukan anggotannya yang berjumlah 2,2 juta orang untuk melakukan aksi boikot di seluruh ritel Indomarco.,” ancamnya.
“Biang kerok permasalahan ini bukan buruh tapi pengusaha yang mengeksploitasi pekerja tanpa diberikan hak-haknya,” sebut dia.
Pihaknya juga meminta Presiden Jokowi untuk mengeluarkan kebijakan (Diskresi) agar dapat membebaskan Anwar Bessy dari tahanan.
Sementara itu Mubarok (Vice President FSPMI DKI), mengatakan, Anwar Bessy yang ditahan 1 tahun 8 bulan dan denda Rp 2,8 juta merupakan hal yang tidak masuk akal.
“Bagaimana mungkin seorang supir, melakukan aksi kriminal menghancurkan properti kantor yang sesungguhnya hanya dinding gipsum retak. Jelas Ini upaya kriminalisasi para pengusaha untuk menakut-nakuti buruh,” ujar Mubarok.
Mubarok menyebut perlawananan kaum buruh hari ini, sebagai pelajaran bagi masyarakat Indonesia untuk ikut peduli kepada nasib seluruh kaum buruh Indonesia.
“Apabila tidak ada itikad baik dari PT. Indomarco/Indomaret, untuk menyelesaikan masalah ini maka, KSPI dan FSPMI menyerukan boikot barang-barang dari produk yang dipasarkan oleh Indomarco,” tandasnya.
Aksi yang sedianya dilakukan di depan Kantor Pusat Indomaret, Jl. Ancol Barat No.1 dipindah ke Gudang PT Indomarco di Jl Barat no 8, karena mendapat penolakan dari tokoh masyarakat setempat. (Taufik Hidayat)