
Swara Pendidikan.co.id (BANYUWANGI) – Bandara Blimbingsari yang berganti bernama menjadi Bandara Banyuwangi, kini sepenuhnya dikelola pihak Angkasa Pura II.
“Saat ini operasional Bandara Banyuwangi sudah diserah terimakan dari Kementrian Perhubungan ke pihak Angkasa Pura II, pada Jumat (22/12) lalu. Sekarang kita tengah melakukan pengembangan bandara terutama Infrastruktur penunjang, terutama menambah luas Apron 18.000 meter persegi, karena kondisi saat ini Apron yang existing baru 3000 m2,” ungkap Direktur utama Angkasa pura II Mohamad Awaludin.
“Penambahan luas Apron ini sangat diutamakan untuk menambah kapasitas parkir pesawat, dan pihak Angkasa Pura II mentargetkan pada Juli 2018 sudah beres. Karena saat ini sudah dilakukan tender dan insyaAlloh mulai Januari sudah bisa dikerjakan,” sambungnya.
Lebih jauh dikatakan Awaludin, agenda kedua adalah melakukan penebalan (Overlay) landasan PCN Bandara Banyuwangi, sebab saat ini kondisinya masih 38 persen.
“Jadi perlu dilakukan penambahan 50 – 51 persen yang kemungkinannya memakan waktu sekitar 4 bulan. Berikut dengan perbaikan sarana prasarana,” katanya.

Dia optimis Bandara Banyuwangi yang menghabiskan anggaran Rp300 milyar ini akan menjadi “Tourism Airport” karena satu satunya bandara di Indonesia yang desainnya digabungkan dengan budaya lokal tanpa menghilangkan fungsinya, seperti anjungan untuk keluarga pengantar. Selain itu Bandara Banyuwangi berkonsep hijau pertama di Indonesia dan meminimalisir penggunaan AC.
Baik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi maupun pihak Angkasa Pura optimis jumlah pertumbuhan penumpang dibandara Banyuwangi pada 2018 nanti akan mencapai 500 ribu penumpang.
“Dengan kolaborasi ini diharapkan nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong pengembangan kawasan di Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas.
Kontributor : Iriek
Editor : Agus