6 Bulan Beroperasi, MIN 1 Kota Depok Belum Punya Dana Operasional

by Redaksi
0 Komentar 4 Pembaca

Para siswa-siswi kelas 1 MIN 1 Kota Depok tengah mengikuti mata pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan seorang guru pada Senin, (20/1/25).

Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok) Enam bulan setelah diresmikan oleh Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, pada April 2024 lalu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Depok hingga kini belum menerima dana operasional yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM).

Plt. Kepala MIN 1 Depok, A. Amirudin, menjelaskan bahwa meskipun sekolah sudah beroperasi sejak enam bulan lalu, anggaran operasional dari Pemkot Depok hingga saat ini belum diterima.

“Kami belum menerima dana operasional karena memang sebagai lembaga baru, prosesnya membutuhkan waktu. Seperti yang saya sampaikan kemarin, mungkin proses ini akan memakan waktu 1 hingga 2 tahun, sambil menunggu proses definitif,” ungkap Amirudin saat ditemui di sekolahnya yang terletak di Jalan Ketapan, Depok Timur, pada Senin (20/1/25).

Menurut Amirudin, kebutuhan dana operasional untuk sekolah ini mencapai sekitar Rp7 juta per bulan, yang digunakan untuk membayar biaya listrik, air, dan internet.

“KBM harus berjalan setiap hari dan membutuhkan dana operasional sekitar Rp7 juta setiap bulannya. Akhirnya, para guru ikut berkontribusi dengan cara swadaya untuk membantu kelancaran operasional sekolah,” terangnya.

Dia juga menyampaikan, meskipun dana operasional belum ada, pihak sekolah tetap bisa bertahan berkat adanya dana dari swadaya masyarakat, infak, dan dana dari Kementerian Agama (Kemenag).

“Kami sebagai ASN Kemenag tentu harus berkhidmat dengan kementerian. Jadi, jika ada dana yang kami keluarkan, itu bukan karena keterpaksaan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab kami,” ujar Amirudin.

Meskipun sudah diresmikan pada April 2024, MIN 1 Depok masih berstatus sebagai sekolah filial dari MIN 2 Kabupaten Bogor. “MIN 1 Depok masih menginduk pada MIN 2 Kabupaten Bogor, dan hingga saat ini kami belum menerima dana operasional dari MIN 2 Bogor, karena kami belum tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) sekolah induk di Bogor. Begitu juga dengan Pemkot Depok, yang hingga sekarang belum memberikan dukungan dana operasional,” jelas Amirudin.

Meskipun terbatas dalam hal anggaran, Amirudin mengatakan semangat para guru tetap tinggi dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik sekitar 80 siswa angkatan pertama di MIN 1 Depok.

“MIN 1 Depok diproyeksikan untuk menjadi madrasah digital pertama di Kota Depok, dengan penekanan pada mata pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab, selain pelajaran agama Islam. Dalam proses belajar mengajar, MIN 1 Depok tidak menggunakan papan tulis manual, melainkan menggunakan papan elektronik sebagai bagian dari implementasi konsep madrasah digital,” tuturnya. (Jaya)

 

Baca juga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!