Aang Karyana: Selama Pandemi Guru Harus Tetap Kreatif

by Redaksi
0 Komentar 889 Pembaca

Kepala Cadisdik wilayah 2, Aang Karyana

Swara Pendidikan.co.id (BOGOR) – Kepala Cabang Dinas (KCD) pendidikan Jawa Barat, wilayah 2, Aang Karyana mengungkap keprihatinannya atas wabah Covid-19 yang berdampak pada kegiatan belajar mengajar siswa. Hal itu diungkapnya usai serah terima jabatan (sertijab) kepala SMA dan SMK di aula SMKN 3 Kota Bogor, Jumat (17/07/2020).

“Saya prihatin, pasalnya hasil survei menyebut bahwa sebagian besar anak-anak merasa jenuh dan bosan karena harus menjalani kegiatan belajar dari rumah secara daring. Karena itu kita harus carikan solusinya agar anak-anak tetap semangat menjalani proses BDR (belajar dirumah saja),” ujar mantan Kepala Seksi Pengelolaan Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada guru-guru disetiap satuan pendidikan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) mampu berinovasi membuat modul-modul pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satunya dengan membuat video pembelajaran

Aang Karyana bersama sejumlah Kepsek SMA dan SMK usai sertijab

“Tapi sebelum tugas diberikan, harus ada penjelasan dulu kepada anak-anak mekanismenya seperti apa, baru diberikan tugas. Jadi videonya bisa di share waktu vicon (video converence), atau lewat Watsapp,” katanya.

“Inilah salah satu tugas kepala sekolah disetiap satuan pendidikan untuk mengkordinir guru-guru supaya bisa membuat modul modul pembelajaran yang inovatif dan kreatif,” imbuhnya.

Diakui Aang, pandemi ini membuat lonjakan tehnologi yang luar biasa. “Dulu saya vicon dengan kementerian setahun bisa 2 kali, tetapi sekarang, sehari bisa 3-4 kali. Jadi bisa dibayangkan, tehnologi yang dulu tidak kita bayangkan sekarang terwujud,” tandasnya.

Jadi katanya lagi, selama status pandemi ini belum dicabut, bisa saja dibuat virtual class.

“Sebab sekarang saja, kita membuat metode pembelajaran atau bahan ajar sampai satu semester. Karena diprediksi sampai Januari 2021,” katanya.

“Tapi kita juga lihat dulu perkembangannya, jika memang wilayahnya sudah masuk zona hijau bisa dimungkinkan akan belajar seperti biasa (normal) tapi tetap memperhatikan protocol covid 19,” ujar Kepala Cadisdik 2 dengan logat Sundanya.

Aang juga mengimbau kepada orang tua siswa, untuk bisa bekerjasama dengan pihak sekolah, terutama guru kelas, untuk ikut memantau dan memberikan semangat kepada putra-putrinya agar tetap semangat belajar dirumah selama Covid-19 ini. (Nurjaya)

Baca juga

Tinggalkan Komentar